News

Buntut Aksi Gibran, KPU Evaluasi Penggunaan Singkatan-Istilah Asing saat Debat


Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal melakukan evaluasi terkait debat calon wakil presiden (cawapres) yang digelar pada pada Jumat (22/12/2023) lalu. Menurut Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari, pihaknya akan melakukan evaluasi antara lain menyangkut penggunaan singkatan, peran moderator, dan istilah asing dalam debat.

Mungkin anda suka

“Itu nanti ada rapat evaluasinya. Besok (Rabu) Insya Allah ya,” kata Hasyim di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023).

Hasyim menjelaskan, pihaknya akan mendengarkan komplain dan catatan dari masing-masing tim pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) terkait debat khusus cawapres, Jumat akhir pekan lalu.

“Iya pasti akan dievaluasi semua masing-masing, apakah (terkait) mik (mikrofon), apakah tampil tidak di podium, apakah peran moderator, singkatan-singkatan, bahasa asing dan seterusnya nanti semua akan kita evaluasi,” ujar Hasyim menambahkan.

Sebagai informasi, KPU telah menggelar debat peserta Pilpres 2024 sebanyak dua kali. Debat terakhir yang diperuntukkan bagi cawapres berlangsung Jumat pekan lalu

Total, KPU bakal menggelar lima kali debat para capres-cawapres yang bakal berkompetisi di Pilpres 2024. Evaluasi bakal dilakukan KPU usai debat digelar.  KPU mengadakan rapat evaluasi bersama tim pasangan capres-cawapres maupun media yang melakukan kerja sama.

Diketahui, dalam debat kedua yang diperuntukkan bagi cawapres Jumat pekan lalu, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka melontarkan singkatan dan istilah asing. Langkah ini diduga untuk menjatuhkan dua cawapres yang menjadi lawan debatnya yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

Salah satu singkatan itu adalah SGIE atau   State of the Global Islamic Economy (SGIE). Gibran menanyakan istilah SGIE ini kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar. Namun, tidak mendapat jawaban dari Muhaimin.

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Prabowo-Mahfud MD, Andi Widjajanto membela Cak Imin. Menurut Andi, moderator debat seharusnya meminta Gibran selaku pihak yang bertanya untuk menjelaskan singkatan tersebut.

Tujuannya agar waktu yang diberikan saat debat tidak terbuang percuma. Selain itu, agar publik yang menyaksikan debat dapat memahami substansi pertanyaan tersebut.

Meski begitu, Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Ferry Latuhihin, mengatakan, pertanyaan yang diajukan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat debat tak bermaksud untuk menjebak lawan.

Tak hanya itu, Gibran juga tampak mondar-mandir beranjak dari podium saat debat cawapres. Secara aturan, tiga cawapres peserta debat tidak diperbolehkan beranjak dari podium.

Kemudian, Gibran antara lain juga kembali menampilkan gestur provokatif untuk membangkitkan semangat para pendukungnya dalam debat. Padahal, ia sudah ditegur KPU RI ketika melakukan tindakan serupa pada debat perdana yang diikuti para capres Selasa (12/12/2023) lalu ketika mendampingi Prabowo Subianto.
 

Back to top button