Market

BPS Ungkap Nonmigas Picu Penurunan Kinerja Eksor Juni 5,08 Persen

Pada bulan Juni 2023, BPS mencatat penurunan ekspor nonmigas yang mencapai 5,17 persen telah memicu penurunan kinerja ekspor sebesar 5,08 persen menjadi 20,61 dolar AS dari 21,72 miliar dolar AS di bulan Mei 2023.

Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto mengungkapkan penurunan ekspor nonmigas terjadi pada komositas bahan bakar mineral yang secara total mencapai 441m3 juta dolar AS. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 834,9 juta dolar AS.

Atqo menyebut, komoditas lainnya yang juga menurun nilai ekspornya adalah nikel dan barang daripadanya 285,9 juta dolar AS (41,33 persen), logam mulia dan perhiasan/permata 238,3 juta dolar AS (41,41 persen), bijih logam, terak, dan abu 224,5 juta dolar AS(34,64 persen), serta kapal, perahu, dan struktur terapung 133,3 juta dolar AS (94,31 persen).

“Selama Januari-Juni 2023, ekspor dari sepuluh golongan barang di atas memberikan kontribusi 54,33 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor sepuluh golongan barang tersebut turun 7,12 persen terhadap periode yang sama tahun 2022,” katanya yang dikutip saat rilis kinerja ekspor-impor bulan Juni 2023 di kantornya, Senin (17/7/2023).

Kinerja ekspor ini dibanding Juni 2022 nilai ekspor tercatat turun sebesar 21,18 persen.

Berdasarkan tujuan negara, ekspor nonmigas terbesar berasal dari Tiongkok 4,58 miliar dolar AS, Amerika Serikat 1,96 miliar dolar AS dan India 1,67 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,42 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,78 miliar dolar AS dan 1,32 miliar dolar AS.

Pada periode Januari-Juni 2023, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai 29,9 miliar dolar AS (24,77 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai 11,4 miliar dolar AS (9,44 persen), dan Jepang 10,02 miliar dolar AS (8,30 persen).

“Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi baja, lignit, dan batubara,” kata Atqo.

Lebih lanjut, provinsi yang menyumbang barang terbesar untuk ekspor nasional pada Januari-Juni 2-23 adalah Jawa barat 17,9 miliar dolar AS (13,91) persen, Kalimantan Timur 15 miliar dolar AS (11,66 persen), dan Jawa Timur 11,13 miliar dolar AS (8,66 persen). Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 34,23 persen dari seluruh ekspor nasional.

Sementara itu, ekspor migas turun 3,64 persen, dari 1,30 miliar dolar AS menjadi 1,26 miliar dolar AS. Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor gas 10,35 persen menjadi 654,4 juta dolar AS, sementara ekspor minyak mentah naik 10,34 persen menjadi 182,6 juta dolar AS dan ekspor hasil minyak naik 2,61 persen menjadi 424,0 juta dolar AS.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2023 mencapai 128,66 miliar dolar AS atau turun 8,86 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.

Back to top button