Market

BPS: Impor Beras 326,45 Ribu Ton, Hanya Layak untuk Pakan Ternak

Kamis, 15 Des 2022 – 13:31 WIB

Deputi Statistik Produksi BPS, M Hanibullah menyampaikan temuan mengejutkan soal impor beras sepanjang Januari-November 2022 di Jakarta, Kamis (15/12/2022). (Foto: Twitter/@bps_statistics).

Ada catatan yang bikin miris terkait impor beras sepanjang Januari-November 2022. Didominasi beras hancur atau broken rice sebanyak 284,50 ribu ton. Setara 87,15 persen dari total impor. Beras itu hanya layak untuk pakan ternak.

Tak sedang bercanda, Deputi Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), M Hanibullah menyebut temuan beras impor yang hancur sebanyak 284,5 ribu ton. “Khusus untuk komoditas beras, pada Januari-November 2022 impor beras kita sebanyak 326,45 ribu ton, didominasi broken rice. Other than of a kind used for animal feed dengan kode HS 10064090,” kata Hanibullah di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Menurut catatan BPS, impor beras terbesar kedua yakni berjenis glotinous rice atau beras ketan sebanyak 26,23 ribu ton atau 8,03 persen dari total impor beras. Adapun jenis beras lainnya yang diimpor pada periode tersebut di antaranya other fragrant rice, basmati rice, dan hom mali rice.

Habibullah memaparkan impor beras terbesar sepanjang 11 bulan pertama di tahun ini berasal dari India dengan volume 157,97 ribu ton atau mencakup 48,49 persen dari total impor beras.

Selanjutnya yakni Pakistan, di mana Indonesia mengimpor 68,72 ribu ton beras asal Pakistan, atau 21,05 persen dari total impor beras. Impor beras juga dilakukan dari negara tetangga yakni Thailand, sebanyak 51,58 ribu ton. Atau 15,80 persen dari total impor. Sedangkan, 13,58 persen impor beras berasal dan dari Vietnam sebanyak 44,34 ribu ton.

Habibullah menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih perlu mengimpor beberapa komoditas pangan strategis seperti gandum, kedelai, beras, bawang putih, dan daging jenis lembu.

Back to top button