News

BPBD Cirebon: Tak Ada Pengungsi Akibat Kebakaran TPA Kopi Luhur

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Jawa Barat memastikan tidak ada masyarakat yang mengungsi akibat kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur.

“Kalau untuk pengungsi itu tidak ada dalam kejadian ini, yang ada hanya warga terdampak akibat asap,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo di Cirebon, Senin (11/9/2023).

Pemukiman warga di Kelurahan Argasunya letaknya cukup jauh dengan TPA Kopi Luhur, sehingga aktivitas masyarakat tidak begitu terganggu dengan adanya kebakaran di lokasi tersebut.

Saat ini, tutur dia, BPBD Kota Cirebon sedang melakukan asesmen dan pengumpulan data untuk menghitung jumlah warga yang terdampak.”Jadi detail jumlah yang terdampak dan lainnya akan kami 'update'. Yang jelas posisinya tidak ada yang mengungsi, hanya terdampak,” tegasnya.

Sejak Sabtu (9/9), petugas kesehatan sudah terjun ke lapangan untuk meninjau kondisi kesehatan warga di Kelurahan Argasunya, hasilnya sampai hari ini belum ada keluhan signifikan terkait hal itu.

Petugas gabungan tetap menyisir pemukiman dan menyiagakan tim medis untuk mengantisipasi adanya warga yang merasa kondisi kesehatannya terganggu.

Ia juga menyebutkan bahwa tingkat kepekatan asap di sekitar TPA Kopi Luhur sudah turun sampai 70 persen, hal ini pun menjadi bukti jika usaha keras dari petugas gabungan telah membuahkan hasil positif.

“Tetapi pemadaman total harus dilakukan secara bertahap, tidak bisa hari ini saja. Kalau karakteristik sampah di dalamnya mengandung gas yang menimbulkan kebakaran lagi. Kami mengantisipasi hal itu,” tandasnya.

Sementara itu Lurah Argasunya Mardiansyah menjelaskan lokasi pemukiman terdekat dengan TPA Kopi Luhur meliputi tiga RW yang jumlah penduduknya sebanyak 25 ribu jiwa dari 15 ribu Kepala Keluarga (KK).

Ia juga mengatakan masyarakat yang tinggal di RW itu hanya terdampak asap tebal, namun tidak terlalu banyak warga yang mengungsi.”Aktivitas warga saat ini tidak terganggu, jadi hanya sedikit saja yang mengungsi,” ucap dia.

Sebelumnya, informasi soal ribuan KK yang mengungsi akibat kebakaran TPA Kopi Luhur disampaikan Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Arief Adhitya.

“Sampahnya ini kan menggunung di atas bukit. Ketika terbakar asapnya masuk ke dalam rumah. Sebagian warga dari kurang lebih 1.500 KK yang tinggal di situ mengungsi karena memang asap yang tebal ini masuk ke rumah mereka,” kata Arief dalam keterangannya.
 

Back to top button