Ototekno

Bocah 13 Tahun Ini Buat Sejarah dengan Menamatkan Game Tetris di Level 157


Willis Gibson, seorang remaja berusia 13 tahun asal Oklahoma, AS, telah berhasil menamatkan game klasik Tetris versi original buatan Nintendo, mencapai level 157. Dikenal dengan nama alias ‘blue scuti’ di kalangan gamer, Willis mencapai apa yang dikenal sebagai “kill screen”, sebuah fenomena di mana kode permainan Tetris mengalami gangguan dan menyebabkan game menjadi crash.

Meski mungkin tampak tidak signifikan bagi mereka yang menganggap skor tinggi sebagai ukuran utama kesuksesan dalam video game, pencapaian Willis ini adalah tonggak bersejarah dalam dunia gaming, menandakan sebuah rekor yang mendorong batas-batas kemampuan perangkat keras dan lunak.

Selama ini, Tetris dianggap sebagai permainan yang tak terkalahkan karena tidak memiliki akhir cerita yang definitif. Pemain harus terus mengatur blok empat yang jatuh, tidak peduli seberapa efisien mereka dalam menyusunnya menjadi baris yang kemudian menghilang. Pemain top telah terus mencari cara untuk bertahan lebih lama dalam permainan, mencapai level yang lebih tinggi, namun akhirnya, game ini mengalahkan mereka.

Namun, pada 21 Desember, Willis menorehkan sejarah dengan mencapai “kill screen” di Level 157, sebuah pencapaian yang dianggap sebagai kemenangan besar dalam permainan tersebut. Ini menunjukkan bagaimana Willis berhasil mendorong perangkat lunak game melewati batas-batasnya.

Pencapaian Willis ini bahkan mendapat pujian dari pembuat Tetris. “Selamat kepada ‘blue scuti’ karena telah mencapai pencapaian luar biasa ini, sebuah prestasi yang menentang semua batasan yang ada pada game legendaris ini,” kata Maya Rogers, CEO Tetris, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AP. Rogers menambahkan bahwa kemenangan Willis ini adalah “pencapaian monumental” menjelang peringatan ke-40 Tetris.

David Macdonald, seorang YouTuber yang telah lama mengikuti industri game, mengomentari perjalanan panjang yang telah dilalui untuk menamatkan game ini. 

“Awalnya, orang-orang di dunia Tetris bahkan tidak tahu bagaimana mencapai level yang lebih tinggi ini,” kata David. “Mereka hanya terjebak di level 20-an dan 30-an karena mereka tidak tahu teknik untuk melangkah lebih jauh,” ungkapnya.

Level 29 dalam game ini merupakan rintangan yang sangat sulit karena balok-balok mulai jatuh lebih cepat daripada yang bisa direspons oleh pengontrol dalam game. Kini, dengan pencapaian Willis, batas-batas yang sebelumnya dianggap tak terjangkau dalam Tetris telah terpatahkan.

Back to top button