News

BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi di NTB, Tim SAR Cari 2 Nelayan Hilang

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Imbauan ini dikeluarkan menyusul insiden beberapa nelayan yang dilaporkan hilang dan tenggelam akibat gelombang tinggi.

Potensi Gelombang Tinggi

Prakirawan BMKG, Zaenal Abdul Majid Lombok Ari Wibianto, dalam keterangannya di Mataram mengatakan, “Waspadai potensi gelombang yang mencapai dua meter lebih, terutama di Selat Lombok, Selat Alas, Selat Sape, dan Samudra Hindia selatan NTB.” Kecepatan angin di Samudera Hindia selatan NTB bisa mencapai 27 knot dengan tinggi gelombang hingga empat meter.

“Warga di pesisir pantai dan para nelayan atau nakhoda kapal harus tetap waspada terhadap dampak gelombang tinggi yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari,” tambahnya.

Pencarian Nelayan Hilang

Tim SAR Mataram telah melakukan pencarian terhadap dua nelayan dari Dusun Wara'b, Desa Labuan Lalar, yang dilaporkan hilang saat berlayar dari Pelabuhan Labuhan Haji menuju Labuhan Lalar. “Penyisiran telah dilakukan di sekitar perairan Labuhan Haji, Pantai Pink, hingga Tanjung Ringgit,” ujar Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi.

Kasus Tenggelamnya Nelayan

Selain itu, Tim SAR Mataram bersama aparat gabungan juga masih melakukan pencarian terhadap seorang nelayan dari Dusun Gusung, Desa Bugis, yang tenggelam saat mencari ikan di perairan Gili Banta. “Perahu yang digunakan korban dihantam gelombang tinggi hingga terbalik dan tenggelam,” kata Efendi.

Upaya Penyelamatan

Setelah menerima informasi mengenai kejadian ini, Tim SAR Mataram mengerahkan personel dari Pos SAR Bima, TNI, Polri, dan warga setempat untuk melakukan pencarian di lokasi kejadian. “Kami akan terus melakukan pencarian hingga ada kejelasan,” imbuh Efendi.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi dan peringatan dari BMKG mengenai kondisi cuaca dan perairan.

Back to top button