Laga Bigmatch BRI Liga 1 bakal tersaji di pekan ke-24 saat Persib Bandung menjamu PSM Makassar dalam perebutan posisi puncak klasemen.
Laga klasik akan tersaji di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (14/2/2023) sore nanti mulai pukul 15.00 WIB.
Tak ingin terlempar dari perburuan gelar juara musim ini, Persib dan PSM dipastikan bakal tampil habis-habisan untuk meraih poin penuh.
Selain puncak klasemem, Maung Bandung bertekad untuk kembali ke jalur kemenangan setelah sempat ditahan Bali United 1-1, pekan lalu.
“Mereka tampil solid. Jadi tentu ini akan sulit. Kami berusaha untuk tetap main baik dengan motivasi tinggi menghadapi tim di posisi teratas. PSM juga tim yang sangat baik. Tentu ini akan jadi ujian yang sangat bagus untuk kami,” kata Pelatih Persib Luis Milla sebelum laga.
Suasana jadi makin sulit buat Persib karena sang bomber, David da Silva, diragukan tampil. Persib sudah kehilangan Daisuke Sato yang absen karena akumulasi kartu.
Sementara itu bagi PSM, hasil seri saja kontra Persib sudah bisa membawa Juku Eja menggeser Persija dari puncak klasemen. PSM kini bertengger di peringkat kedua dengan 47 poin dari 23 laga, sama dengan Macan Kemayoran, hanya kalah selisih gol.
Namun anak asuh Bernardo Tavares tentu tidak mau main hati-hati demi mengharap hasil seri. Kemenangan meski bermain tandang, bukan sesuatu yang aneh bagi Pasukan Ramang.
“Dari awal saya bekerja dengan PSM selalu ingin memberikan yang terbaik, selalu memikirkan harus lebih baik dari pertandingan-pertandingan sebelumnya, dan saya kira kita sudah lebih baik dari pada musim lalu, jadi saya ingin sampaikan, kita ingin menikmati pertandingan, memenuhi target pertandingan,” ucap Tavares.
“Tapi yang saya sayangkan pertandingan ini, suporter kita tidak menikmati hal tersebut secara langsung di stadion,” sambungnya soal larangan Macz Man, julukan suporter PSM datang ke Pakansari.
Tavares juga menyoroti kepemimpinan wasit yang adil dalam pertandingan. Beberapa pertandingan sebelumnya, keputusan-keputusan pengadil lapangan, jadi sorotan bahkan menuai kecaman karena kerap merugikan.
“Saya berharap pertandingan dipimpin dengan adil, siapapun yang menang keluar jadi pemenangnya tanpa bantuan dari siapapun dan tanpa ada pengaruh dari siapapun karena mereka yang terbaik akan menang dan tim yang satunya kalah dengan kepala tegak.” tegasnya.
Ivan Setyadhi
