Market

Bidik 23 Persen EBT di 2026, Airlangga Resmikan PLTA Terbesar di Asia Tenggara

Kamis, 06 Okt 2022 – 15:55 WIB

Menko Airlangga Resmikan PLTA Terbesar di Asia Tenggara - inilah.com

(Foto: Humas Kemenko Perekonomian)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pengembangan energi baru terbarukan alias EBT menjadi prioritas pemerintah dalam akselerasi transisi energi. Salah satunya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade yang diproyeksikan menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara.

“Bapak Presiden Joko Widodo memprioritaskan pengembangan transisi energi menggunakan EBT,” kata Airlangga dalam peluncuran kerja sama PLTA Kayan Cascade antara PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation di Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Staf Kepresidenan, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Anggota DPR, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, jajaran Sumitomo Corporation dan Kayan Hydro Energy.

Menurut Menko Airlangga, Indonesia telah berperan aktif dalam upaya mitigasi emisi global untuk mengantisipasi perubahan iklim dengan mencanangkan target mencapai net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat. Komitmen itu ditunjukkan dengan memberikan perhatian penuh pada pengembangan EBT melalui transformasi ekonomi hijau.

“Pengembangan PLTA Kayan Cascade yang bisa mengembangkan sampai sekitar 12 GW ini sudah menjadi perhatian Bapak Presiden Joko Widodo, dan ini sudah menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat. Pemerintah juga menargetkan 23% dari keseluruhan sumber energi di Indonesia berasal dari renewable energy di tahun 2026,” kata Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengharapkan, kerja sama yang telah terjalin tersebut dapat mulai terlihat kemajuannya di tahun 2023. Sehingga, itu dapat meningkatkan kecepatan upaya transisi energi yang tengah dilakukan Indonesia.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan pasar utama Sumitomo Corporation (SC) Group untuk bisnis ketenagalistrikan. Pembangunan PLTA Kayan Cascade membutuhkan investasi sebesar US$17,8 miliar.

Kapasitas PLTA Kayan Cascade pada tahap pertama direncanakan sebesar 900 Megawatt (MW), tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.

Tahap pertama ditargetkan selesai pada 2026. Sementara itu, tahap kedua hingga tahap kelima masing-masing akan memakan waktu 2 hingga 3 tahun dari tahap pertama.

“PLTA Kahyan Cascade merupakan integrated power source yang diharapkan dapat melistriki kawasan industri di Tanah Kuning di Kalimantan Utara dan diharapakan ini juga menjadi integrated economic zone,” jelas Menko Airlangga.

Menutup sambutannya, Menko menyampaikan bahwa pengembangan energi dan insdustri berbasis hijau terus didorong. Sebab, ini sangat diperlukan sebagai sumber energi di masa mendatang yakni green energy dan juga diperuntukkan bagi berbagai smelter berbasis green power.

“Oleh karena itu, saya berharap dengan menggandeng Sumitomo Corporation, maka tentunya bisa juga menggandeng berbagai industri hilir lainnya. Pemerintah juga mengharapkan kerja sama ini dapat direalisasikan. Tidak hanya sebatas penandatanangan memo kerja sama, tetapi juga bisa direalisasikan,” pungkas Ketua Umum Partai Golkar ini.

Back to top button