Market

Berhasi Setor Dividen Sesuai Target, Ekonom UI Ingatkan Masih Didominasi BUMN Besar


Kementerian BUMN diingatkan meski setoran dividen ke APBN 2023 berhasil menembus target Rp81,5 triliun, tetapi lebih banyak didominasi perusahaan negara kelas kakap. Bahkan tahun ini kenerjanya tahun ini masih banyak tertekan faktor geo politik global.

Kepala Lembaga Manajemen FEB UI (UI), Toto Pranoto mengharapkan Kementerian BUMN untuk dapat membuat semakin banyak BUMN yang berkontribusi terhadap dividen ke negara. “Perlu dicermati sampai seberapa jauh kondisi ini akan bertahan untuk menjamin tingkat profit BUMN di sektor ini,” kata Toto, Sabtu (16/12/2023).

Dalam catatan Toto, pencapaian kinerja BUMN yang moncer masih dalam kondisi pareto BIMN yang membuat pencapaian laba 2022 karena masih dominannya sumbangan dari kelompok blue chips BUMN seperti Himbara, Pertamina, SIG dan Mind ID. 

Walaupun dari laba konsolidasi bisa menembus Rp 300 triliun di tahun lalu,merupakan hasil kerja keras dan tugas wajib Kementerian BUMN untuk melanjutkan di tahun ini. Apalagi target setoran BUMN dinaikan dari dari Rp49,1 triliun menjadi Rp 81,5 triliun dalam APBN 2023.

“Ini tentu tidak lepas dari kemampuan BUMN menciptakan laba konsolidasi di atas Rp 300 triliun pada 2022,” ujar Toto yang menyoroti pendapatan negara bukan pajak jenis kekayaan negara dipisahkan (PNBP KND) yang berasal dari setoran dividen BUMN per 12 Desember 2023, mencapai Rp 81,5 triliun.

Dia menilai pencapaian ini patut diapresiasi sebagai hasil dari beberapa upaya restrukturisasi BUMN yang sudah menjadi kebijakan kementerian yang dinohkodari Erick Thohir. Toto pun mengingatkan BUMN masih memiliki banyak ruang dan potensi besar dalam meningkatkan kontribusi.

Artinya, hal ini dapat membuat semakin banyak BUMN yang berkontribusi terhadap dividen ke negara. Sebab pundi-pundi laba BUMN pada 2022 juga masih didorong adanya wind fall profit akibat kondisi eksternal yang mana harga komoditas mengalami meningkat tajam. 

Perang Rusia dengan Ukraina sudah menyebabkan harga minyak mentah dan harga pangan sangat membebani banyak negara. Tentunya akan berakibat menyengsarakan rakyat, yang harus menjadi tugas BUMN juga untuk mengurangi beban masyarakat saat harga pangan naik tajam.

Jumlah BUMN per Oktober 2023 berkurang dari 74 BUMN per Desember 2022 menjadi 65 BUMN. Bahkan dari catatan terbaru, Kementerian BUMN menggabungkan 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjadi dua subholding, yakni PalmCo dan SupportingCo. PalmCo dibentuk melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai entitas bertahan atau surviving entity dan pemisahan tidak murni PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV.

Dari program perampingan yang dilakukan hingga Oktober 2023, Kementerian BUMN juga telah menyelesaikan sejumlah aksi korporasi utama dalam rangka penyelarasan dan restrukturisasi portofolio BUMN.  

Pertama, penyempurnaan struktur korporasi Mind ID dengan mengalihkan saham negara di Inalum, Antam, Timah, Bukit Asam, dan Freeport ke Mind ID yang merupakan BUMN baru. Kedua adalah penyempurnaan struktur korporasi InJourney dengan injeksi saham di Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) ke InJourney.  

Ketiga, pembubaran enam BUMN yang terdiri atas Merpati, Leces, Istaka, ISN, KKA, dan Iglas. Selain itu penggabungan BUMN transportasi darat dengan peleburan PPD dan Damri, serta pengalihan kewenangan Bina Karya ke Ibu Kota Nusantara.  

 

 

Back to top button