News

Berebut Suara Pemilih NU di Jatim Melalui Cawapres Kunci Menangkan Pilpres

Setiap ajang pertarungan pemilihan presiden (Pilpres), sejumlah wilayah di Tanah Air menjadi bidikan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Daerah atau provinsi yang menjadi kantong suara dengan jumlah pemilih besar bakal diperebutkan mati-matian untuk mendulang suara, salah satunya Jawa Timur (Jatim).

Siapapun pasangan capres-cawapresnya, setiap partai politik pengusungnya mengincar kemenangan, utamanya dari Jatim untuk mendongkrak perolehan suara nasional dalam pertarungan Pilpres.

Bahkan seperti tiga parpol pengusung bakal calon presiden Anies Baswedan, yakni Partai NasDem, Demokrat, dan PKS hingga saat ini belum dapat mendeklarasikan bakal calon wakil presiden pendamping Anies pada Pilpres 2024, salah satunya karena pertimbangan memilih cawapres yang dapat membantu Anies meraup suara yang besar di Jatim.

Seperti diungkapkan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada Inilah.com di Jakarta, Rabu (8/3/2023), momentum deklarasi cawapres merupakan salah satu kunci penting dalam proses menuju kemenangan pada Pilpres 2024, sehingga tidak bisa dilakukan terburu-buru.

Lantas sebenarnya seberapa signifikan dan besarnya suara pemilih Islam dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur dalam persentase suara nasional pada kontestasi Pilpres 2024?

Direktur Riset Trust Indonesia Ahmad Fadhli kepada Inilah.com di Jakarta, Rabu (8/3/2023), mengungkap hasil temuan Trust Indonesia, membuktikan bahwa basis pemilih di Provinsi Jawa Timur itu tertinggi ke-2 (15,5%) setelah Jawa Barat ke-1 (17,3%).

Jika dilihat dari demografi pemilih di Indonesia, sebesar 32,2% berafiliasi kepada organisasi NU atau anggota NU. Sedangkan organisasi yang lain anggotanya kurang dari 5%. Walaupun, ada 17,7% yang masih merahasiakan anggota organisasinya.

Jadi, dapat diklaim bahwa gerakan NU ini sangat massif dan terbuka, sehingga NU adalah satu-satunya “dongkrak raksasa” dalam perolehan suara calon Presiden 2024, termasuk melalui calon wakil presidennya.

Adapun menyangkut seberapa besar suara pemilih Islam NU di Jawa Timur, maka bisa melihat data analisis Cross Tabulation suara pemilih Islam NU di Jawa Timur, yaitu dari total sebanyak 32,2% anggota NU atau pemilih N) yang ada di Indonesia, sebanyak 35,6% berbasis di Jawa Timur, 23,1% berbasis di Jawa Tengah, dan 14,6% berbasis di Jawa Barat.

Tokoh potensial cawapres

Besarnya pengaruh suara NU di Jawa Timur untuk pemenangan Pilpres tidak bisa dilepaskan dari figur tokohnya. Fadhli menyebut tokoh-tokoh NU di Jawa Timur seperti Khofifah, Cak Imin, Gus Ipul, Mahfud MD, dan Yenny Wahid sesungguhnya berpotensi untuk menjadi cawapres, siapapun capresnya.

“Alasannya karena semua tokoh tersebut merupakan kader ideologis sekaligus biologis, memiliki nama besar dan track record serta pengalaman di NU sangat jelas,” ungkap Fadhli.

Namun jika ditanya peluang atau probabilitas, maka yang paling berpeluang yaitu Khofifah yang notabene adalah Gubernur Jawa Timur. Alasannya, yakni nama Khofifah muncul dalam top of mind masyarakat Indonesia hari ini sebagai Cawapres 2024 dengan persentase sebesar 1,8%.

“Keyword-nya yaitu, jika partai-partai pengusung ingin memenangkan kontestasi Capres 2024, maka rebutlah suara NU dengan mengusung Cawapres yang dipilih oleh anggota NU atau pemilih NU, probability kemenangannya akan sangat besar,” kata Fadhli menekankan.

CEO Forum Demokrasi Salemba Untuk Indonesia (FDS UI) Research & Consulting Rulli Nasrullah menyebutkan nama kandidat cawapres pendamping Anies Baswedan menjadi yang paling banyak diperbincangkan di media sosial saat ini mengerucut kepada dua nama, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Saya sebenarnya lebih melihat dari perbincangan di media sosial, coba deh kita masukin query siapa cawapres Anies. Kita akan mendapatkan 3.540 entry yang membicarakan soal itu,” kata Rulli secara virtual dalam diskusi bertajuk ‘Koalisi Perubahan Anies-AHY atau..?’ pada Selasa (7/3/2023).

Alhasil, sebut Rulli, nama Khofifah menjadi perbincangan urutan pertama soal sosok cawapres pendamping Anies Baswedan.

Back to top button