Market

Berbekal Survei Emerging Affluent, BTN Incar Nasabah Berkantong Tebal


Menurut survei, jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki kekuatan keuangan mumpuni, semakin tinggi. Mereka masuk segmen emerging affluent, angkanya 9 persen dari 279 juta penduduk Indonesia.

Angka ini, menurut Direktur Distribution and Institutional Funding PT Bank Tabungan Negara (Persero/BTN) Tbk, Jasmin cukup menarik untuk dijangkau. Tak perlu menunggu lama, BTN meluncurkan BTN Prospera, layanan eksklusif dan komprehensif yang cocok untuk nasabah kelas emerging affluent dalam mencapai aspirasi keuangan serta memenuhi kebutuhan gaya hidup mereka.

Jasmin mengatakan, layanan BTN Prospera ini, menyasar nasabah segmen emerging affluent, yang memiliki dana simpanan sekitar Rp100 juta hingga Rp500 juta. Diharapkan mereka segera naik kelas ke segmen segmen lanjutan, yakni BTN Prioritas, dengan nilai simpanan di atas Rp500 juta.

“Kami memahami dan mengerti bahwa setiap individu memiliki kesempatan dan potensi yang luar biasa, yang perlu diwujudkan dan diselaraskan dengan kebutuhan masing-masing dari mereka. BTN Prospera hadir dengan solusi perbankan dan keuangan yang tepat untuk membantu nasabah dalam mengoptimalkan kekayaan secara jangka panjang,” ujar Jasmin, Jakarta, dikutip Sabtu (23/3/2024).

Mengacu kepada hasil survei Hakuhodo Institute of Live and Living (Hill) ASEAN pada 2023, sebanyak 10 persen populasi di ASEAN, masuk segmen emerging affluent. Menariknya, sebanyak 9 persen masyarakat Indonesia masuk segmen tersebut. Diperkirakan tumbuh tiga kali lipat pada 2023 dan 2024.

Yang dimaksud segmen emerging affluent, menurut Hill ASEAN, adalah kelompok masyarakat menengah yang sedang berproses menjadi kelompok atas, dengan kekuatan finansial lebih tinggi.

Dengan ‘gurihnya’ potensi tersebut, Jasmin menargetkan, BTN Prospera membidik nasabah baru lebih dari 6.000 nasabah dengan target pertumbuhan dana Rp8 triliun hingga akhir 2024.

Saat ini, jumlah nasabah BTN yang memiliki dana kelolaan antara Rp100 juta hingga Rp500 juta, mencapai lebih dari 44 ribu nasabah dengan nilai dana lebih dari Rp9 triliun.

“Kami optimistis target tersebut bisa dicapai dengan berbagai strategi yang perseroan terapkan ditambah potensi nasabah yang masih bisa dibidik masih sangat besar di Indonesia,” jelas Jasmin.

Untuk mencapai target tersebut, kata dia, BTN melakukan sejumlah hal. Diantaranya, melatih 128 Prospera Banking Officer (PBO) di seluruh cabang BTN. Perseroan juga akan melakukan penawaran BTN Prospera melalui ekosistem bisnis dan optimalisasi telemarketing dalam menawarkan produk bank dan layanan BTN Prospera.

“Yang tidak kalah pentingnya adalah benefit yang ditawarkan BTN Prospera sangat banyak. Kami memahami dan mengerti bahwa setiap individu memiliki kesempatan dan potensi yang luar biasa, yang perlu diwujudkan dan diselaraskan dengan kebutuhan masing-masing dari mereka. BTN Prospera hadir dengan solusi perbankan dan keuangan yang tepat untuk membantu nasabah dalam mengoptimalkan kekayaan secara jangka panjang,” katanya.

Jasmin menjelaskan, ada 3 keistimewaan yang bisa direguk nasabah BTN Prospera, sesuai pribadi mereka, yakni pertumbuhan kekayaan (wealth growth), stabilitas keuangan (financial stability), dan pemenuhan gaya hidup serta manfaat loyalty (lifestyle and loyalty).

Dalam wealth growth, nasabah dapat menikmati berbagai macam solusi produk dan transaksi perbankan yang dapat mengoptimalkan kekayaan. Terkait financial stability, BTN berupaya memprioritaskan kebutuhan hari tua nasabah dan mengutamakan kenyamanan keluarga mereka. 

Sedangkan terkait lifestyle and loyalty, perseroan memberikan layanan bertransaksi yang cepat dan mudah, serta manfaat loyalty untuk memenuhi gaya hidup yang disesuaikan dengan masing-masing nasabah.

“Inisiatif BTN Prospera merupakan salah satu upaya strategis perseroan dalam meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), yang hingga akhir tahun 2023 telah mencapai Rp349,93 triliun,” paparnya.

 

Back to top button