News

BEM SI Sesalkan Ketidaknetralan Jokowi: Penuh Unggah-ungguh, tapi Wataknya Jahat


Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ikut menyuarakan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap tidak netral alias berpihak kepada salah satu pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres).

Menurut Ketua Koordinator BEM SI, Hilmi Ash Shidiqi apa yang ditunjukkan Presiden Jokowi saat ini merupakan wujud watak aslinya yang tidak baik.

“Jokowi memang nampak seperti  orang Jawa yang penuh unggah-ungguh dan berkarisma, piawai pribadinya khas orang Jawa pada umumnya. Namun, watak asli Jokowi bergitu jahat,” ujar Hilmi kepada wartawan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2024).

Lebih lanjut, Hilmi menyesalkan langkah sikap Jokowi yang membagikan bantuan sosial (bansos) jelang Pemilu 2024. Sebab, bansos yang dibagikan tersebut lebih besar ketimbang yang disalurkan kepada masyarakat saat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pembagian bansos saat ini dinilai menjadi alat untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu.

“Padahal sehatinya bansos hadir untuk kepentingan rakyat, tetapi dengan watak busuknya dijadikan alat untuk pansos,” katanya.

Menurut Hilmi, Jokowi kini telah mengesampingkan asas demokrasi dan mengabaikan etika. Dia pun tak ragu mendorong Jokowi untuk segera dimakzulkan.

“Presiden Jokowi makin kesini makin punya nyali untuk merusak dan mengacak-acak demokrasi. Narasi masyarakat mengenai Presiden Jokowi menghiraukan etika patut dimakzulkan, dan perusak demokrasi memang perlu digaungkan lebih keras lagi,” ujar Hilmi menegaskan.

Back to top button