Sejak awal hingga menjelang operasional, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KJCB) yang dibangun PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), selalu bermasalah. Proyek ini memang ‘ngeri-ngeri sedap’.
Menjelang detik-detik akhir pembangunan, proyek kereta cepat kembali didera masalah. Semula, kereta cepat buatan China ini, diagendakan bisa beroperasi pada 18 Agustus 2023. Menjadi kado manis di HUT RI ke-78, bersamaan dengan operasional LRT Jabodebek.
Sejatinya, operasional kereta cepat ke 18 Agustus itu, molor dari jadwal sebelumnya yakni Juni 2023 dan akhir 2022. Pertanda, persiapan proyek bernilai US$8 miliar, setara Rp120 triliun (kurs Rp15.000/US$), hanya ala kadarnya saja.
Di balik molornya operasional kereta cepat ini, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati mengatakan, sebelum uji coba operasional terbatas, KCJB perlu memenuhi beberapa persyaratan yang berlaku.
“Terkait keselamatan dan keamanan baik dari sisi prasarana maupun sarana. Selain itu, Kemenhub juga mencermati pola atau bentuk integrasi dengan moda transportasi lain,” kata Adita, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Selain itu, Adita menerangkan, kereta cepat perlu menyelesaikan proses sertifikasi sesuai prosedur yang berlaku. Proses sertifikasi kelaikan operasi KCJB masih terus dilakukan. “Selaku regulator, kami fokus kepada upaya-upaya yang harus dapat dipenuhi oleh para stakeholder,” kata Adita.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa memastikan, uji coba pra-operasi KCJB berlangsung awal September 2023. “Sesuai arahan pemerintah, uji coba Kereta Cepat berlangsung mulai awal September 2023. Pada masa tersebut, masyarakat dapat mencoba kereta cepat tanpa dikenakan biaya,” ujarnya.
Eva melanjutkan, KCIC akan mempersiapkan seluruh aspek kereta cepat dengan baik, serta mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang. “Uji coba sarana dan prasarana telah dilakukan dan berjalan dengan lancar,” kata Eva.
Iwan Purwantono
