Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menanggapi pernyatan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang mengaku menunggu tawaran calon wakil presiden dari Anies Baswedan. Menurut Ali, pernyataan putra sulung Presiden Joko Widodo itu hanyalah gurauan.
“Itu hanya guyonan menurut saya karena pertama, dari sisi ideologi, partai koalisi yang kami bentuk berbeda dan kami menghargai tentunya posisi Mas Gibran sebagai kader muda yang ada di PDIP,” kata Ali di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu (19/8/2023).
Lebih lanjut, Ali melihat perbedaan ideologi koalisi partai politik pendukung Anies Baswedan dengan partai politik yang menaungi Gibran, PDIP, menyebabkan adanya etika politik yang tidak boleh dilanggar.
“Secara etika, tidak mungkin melanggar fatsun itu karena itu bagian suatu hal yang harus kami junjung tinggi,” kata Ali.
Ali menegaskan, Gibran dinilai belum memenuhi syarat sebagai calon wakil presiden karena usianya yang masih 35 tahun, sementara syarat usia minimal bagi calon presiden dan calon wakil presiden ialah 40 tahun.
“Pertama, ini belum menjadi pikiran karena Mas Gibran tidak memenuhi syarat untuk menjadi cawapres dan menurut undang-undang sampai dengan putusan MK,” tegas Ali.
Sedangkan, sampai saat ini aturan perihal batas usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden digugat di Mahkamah Konstitusi (MK) dan prosesnya masih berlangsung.
Untuk itu, Ahmad Ali menegaskan pertimbangan Anies untuk menentukan calon wakil presiden masih merujuk pada undang-undang yang saat ini masih berlaku sampai putusan MK.
“Hari ini tidak (memikirkan Gibran) karena dia tidak memenuhi syarat pencalonan umur,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Gibran sempat berkelakar saat ditanya perihal kemungkinan dirinya menjadi cawapres bagi Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto jika MK memutuskan batas usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden menjadi 35 tahun. Namun, Gibran justru menyebut dirinya menunggu pinangan dari Anies Baswedan. “Ya tinggal nunggu ada penawaran cawapresnya Pak Anies,” kata Gibran, Jumat (18/8/2023).
Reyhaanah Asya
