News

Bawaslu Boyolali Dalami Perkara Sekdes Ancam Cabut PKH


Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali telah menindaklanjuti perihal Sekretaris Desa (Sekdes) Kenteng, Wiwik, yang diduga mengancam mencabut PKH warga hingga viral di media sosial. Namun sayangnya bawaslu belum dapat memaparkan hasil penelusuran tersebut.

“Tim kami sudah ketemu. Namun hasil penelusurannya belum bisa kita bahas. 
Karena yang jadi tim penelusur sudah berangkat ke rakornas di Batam. Hari Kamis kami susul juga sampai Sabtu sehingga engga memungkinkan kami membahas,” ungkap Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Boyolali, Widodo saat dihubungi Selasa, (12/12/2023).

Widodo menyebut, ada persoalan teknis, sehingga Bawaslu Boyolali menjanjikan akan menyampaikan perkembangan kasus tersebut pada minggu depan. Sementara itu Sekdes Kenteng, Wiwik hingga hari ini belum dapat dimintai keterangan mengenai video viralnya tersebut.

“Saya tidak bisa mendapatkan informasi verbal dari tim. Saya harus mendapatkan hasil penelusurannya seperti apa. Saya tidak mau menggunakan asumsilah pokoknya. Kami engga mau statement tanpa data,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya video Sekretaris Desa (Sekdes) Kenteng, Nogosari, Boyolali, Wiwik viral. Diduga dirinya mengarahkan pemenangan capres Ganjar dengan intimidasi dan ancam mencabut Program Keluarga Harapan (PKH) warga.

Video tersebut diunggah dalam akun tiktok @bersamabersinarr. Dalam video tampak ada beberapa ibu-ibu yang tengah berkumpul dalam suatu pertemuan. Kemudian salah seorang bernama Wiwik memperingatkan ibu-ibu tersebut dengan memakai bahasa jawa untuk tetap tegak lurus.

“Entuk PKH, entuk beras pendak sasi lho. Angel men to kon tegak lurus. Mbok yo rasah nggolek neko-neko. PKH ne dicabut opo pie, ngomongo nggih, sesuk tak cabut. (Dapat PKH, dapat beras juga setiap bulan. Susah sekali disuruh tegak lurus. Enggak usah cari macem-macem. PKH-nya dicabut apa gimana? Bilang Iya, besok saya cabut,” ujar Wiwik. 

Back to top button