Dua pekan lalu, terjadi 5 kecelakaan bus rombongan study tour siswa sekolah. Kejadian ini menunjukkan ada pihak yang abai terhadap keselamatan moda transportasi.
Anggota Ombudsman RI (ORI), Hery Susanto menuding Perusahaan Otobus (PO) abai terhadap pemeriksaaan kendaraan atau ramp check armadanya.
“Saya kira study tour itu baik. Cuman ya tadi, PO-PO bis di Indonesia ini banyak yang harus dilakukan penertiban. Memang harus diakui sektor perhubungan darat itu loss. Fungsi ramp check, enggak jalan,” kata Hery di Gedung ORI, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2024).
Pihak Ombudsman, kata Hery, sudah berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan. Sejumlah rekomendasi dikeluarkan untuk mencegah terulangnya peristiwa tersebut.
Salah satunya, kata dia, mendorong Kemenhub aktif berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga (K/L) yang berkaitan. Menjadi salah satu solusi minimnya sumber daya manusia (SDM) Kemenhub yang bisa mengawasi semua PO di lapangan. “Jumlah pengawas kita belum siap,” ucapnya.
Kata dia, terutama koordinasi dan kerja sama dari seluruh pihak sangat diperlukan. Karena tidak mungkin menyalahkan sumber daya manusia semata-mata. “Misalnya, SDM Perhubungan, nanti anggaran lagi. Disebut minim, tidak cukup. Satu-satunya cara adalah bagaimana perlibatan koordinasi dan kerja sama antar pihak,” kata Hery.
Sedikitnya ada 5 kecelakaan bus yang membawa rombongan study tour dalam dua pekan ini. Pertama, kecelakaan maut bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat. Sebanyak 11 orang tewas.
Kedua, bus yang membawa rombongan siswa SMP Negeri 3 Depok mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju Bali. Ketiga, bus pariwisata yang mengangkut rombongan study tour siswa SMP PGRI Wonosari, Malang, mengalami kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto, Jawa Timur.
Keempat, bus yang membawa 41 siswa dan guru MIN 1 Pesisir Barat masuk jurang saat hendak melalui tanjakan Sedayu, Kabupaten Tanggamus. Kelima, bus rombongan study tour SDN 1 Harisan Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, kecelakaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
