Market

Per April 2024, Kredit BTN Tumbuh Sesuai Target 14,43 Persen


Hingga April 2024, pergerakan kredit PT Bank Tabungan Negara (Persero/BTN) Tbk, sesuai target sebesar 14,43 persen secara tahunan (year on year/yoy). Atau tumbuh Rp345,5 triliun dibandingkan April 2023.

Mungkin anda suka

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, perseroan terus menjaga pertumbuhan kredit di level 10-11 persen pada tahun ini.

Ini dilakukan sebagai antisipasi atas dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) serta antisipasi ketidakpastian kondisi geopolitik dan makroekonomi global.

“(Penurunan pertumbuhan kredit) antisipasi liquidity yang mungkin belakangan akan menjadi lebih mahal, dana itu menjadi lebih mahal karena naiknya lebih BI-Rate dan lain sebagainya sehingga kompetisi bunga akan menjadi lebih challenging,” kata Nixon, Jakarta, Kamis (16/5/2025).

Selain menjaga pertumbuhan kredit, BTN juga mematok pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 8 persen hingga 9 persen (yoy) pada 2024. Perseroan menyampaikan, pertumbuhan kredit BTN terpantau sejalan dengan arah bisnis untuk  2024.

Menyesuaikan dengan target bisnis perseroan atau sedikit melandai dari kenaikan kredit 14,8 persen (yoy) di kuartal I-2024.

Sementara dana pihak ketiga (DPK) BTN menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan sebesar 11,39 persen (yoy) dari Rp321,7 triliun pada April 2023, menjadi Rp358,3 triliun pada April 2024.

Aset BTN tumbuh 11,11 persen (yoy) menjadi Rp450,53 triliun pada April 2024, dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. Dengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih Rp983,8 miliar, atau naik 5,15 persen (yoy).

Pada kuartal I 2024, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8 persen menjadi Rp344,2 triliun, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp299,7 triliun. Pertumbuhan ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan serta kredit bermargin tinggi (high yield loans) yang dinilai cukup diminati masyarakat.

Pada periode yang sama, DPK tumbuh 11,9 persen menjadi Rp357,7 triliun dibandingkan Rp319,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dari total DPK tersebut, porsi dana murah (current account savings account/CASA) BTN mencapai 49,9 persen pada tiga bulan pertama  2024.

 

Back to top button