Ototekno

Badai PHK Ericsson, 1.200 Karyawan Jadi Tumbal Strategi Penghematan di Masa Sulit


Ericsson, perusahaan telekomunikasi ternama asal Swedia, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.200 karyawannya sebagai bagian dari strategi penghematan biaya. Keputusan ini diambil di tengah perlambatan penjualan peralatan jaringan 5G, khususnya di pasar Amerika Utara yang sebelumnya mencatat rekor penjualan tertinggi dunia. Langkah ini merupakan kelanjutan dari serangkaian PHK yang telah dilakukan oleh Ericsson pada tahun 2023 di beberapa anak perusahaannya.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Januari 2024, Ericsson menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan pengurangan biaya lebih lanjut, termasuk PHK, namun belum menyediakan detail mengenai jumlah spesifik yang ditargetkan. Saat ini, negosiasi masih berlangsung dengan serikat pekerja dan perusahaan belum memberikan informasi detail mengenai penghematan yang dapat dicapai dari rencana PHK tersebut.

“Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami memperkirakan pasar jaringan seluler akan menghadapi tantangan di tahun 2024, dengan penurunan volume lebih lanjut karena sikap hati-hati dari para pelanggan,” jelas Ericsson dalam sebuah pernyataan.

Dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional, Ericsson berencana untuk terus melakukan inisiatif penghematan biaya sepanjang tahun 2024. Ini termasuk mengurangi jumlah konsultan, menyederhanakan proses bisnis, dan mengurangi fasilitas yang digunakan.

Analis dari PP Foresight, Paolo Pescatore, mengomentari bahwa PHK yang terjadi bisa jadi bukan yang terakhir, mengingat tantangan ekonomi dan pasar infrastruktur seluler yang terus berlanjut. 

“Ini bukan (gelombang PHK) yang pertama. Dan ini tidak akan menjadi yang terakhir,” ujarnya.

Back to top button