News

Apa Itu Hamas Palestina? Ini Sejarah, Pendiri, hingga Pemimpinnya

Kelompok pejuang Hamas pertama kali dalam sejarah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel. 

Lebih dari 5.000 roket menghujani Israel dalam operasi bernama “Al-Aqsa Flood”, Jumat (6/10/2023). 

Selain menggempur Israel dengan rudal dan roket, Hamas juga menyusup ke tanah yang dikuasai penjajah itu melalui darat, laut, dan udara serta menangkap tentara Israel.

Lebih 1.100 orang meninggal dunia akibat serangan ini. Tel Aviv membalas roket dan rudal Hamas dengan melancarkan serangan balik ke arah Gaza.

Pejabat Hamas menyatakan, serangan besar-besaran ini sebagai reaksi keras atas penjajahan Israel yang telah berlangsung selama 75 tahun.

Termasuk balasan terhadap serangan Israel di wilayah Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci umat Islam.

Hamas juga mengajak negara-negara Arab dan Islam untuk bergabung dalam pertempuran melawan Israel yang telah menindas serta membunuh rakyat Palestina selama puluhan tahun.

Hamas secara politis menguasai Jalur Gaza, wilayah seluas sekitar 365 km persegi. Kawasan itu merupakan rumah bagi sekitar 2,3 juta orang, tetapi diblokade oleh Israel. 

Hamas adalah singkatan dari Gerakan Perlawanan Islam dan dalam bahasa Arab berarti “semangat”.

Hamas telah berkuasa di Jalur Gaza sejak 2007 pasca perang singkat melawan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Gerakan Hamas didirikan di Gaza pada 1987 oleh seorang imam Sheikh Ahmed Yasin dan ajudannya Abdul Aziz al-Rantissi tak lama setelah dimulainya Intifada pertama. Intifada adalah sebuah pemberontakan melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Gerakan ini dimulai sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Mesir dan membentuk sayap militer, Brigade Izz al-Din al-Qassam. 

Kelompok tersebut dibentuk untuk melakukan perjuangan bersenjata melawan Israel dengan tujuan membebaskan Palestina.

Prinsip Kelompok Hamas

apa itu hamas?
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh (Foto: Anadolu Agency)

Berbeda dengan PLO, Hamas tidak mengakui kenegaraan Israel namun menerima negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967. 

Hamas dengan keras menentang perjanjian perdamaian Oslo yang dinegosiasikan oleh Israel dan PLO pada pertengahan tahun 1990an.

“Kami tidak akan melepaskan satu inci pun tanah air Palestina, apa pun tekanan yang terjadi saat ini dan berapa pun lamanya pendudukan,” kata Khaled Meshaal, pemimpin kelompok Hamas di pengasingan pada 2017.

Kelompok ini secara keseluruhan atau dalam beberapa kasus sayap militernya ditetapkan sebagai organisasi “teroris” oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Mesir dan Jepang. 

Sekutu dan Pendukung Hamas?

Hamas adalah bagian dari aliansi regional yang juga mencakup Iran, Suriah dan kelompok Hizbullah di Lebanon, yang menentang kebijakan Amerika Serikat terhadap Timur Tengah dan Israel. 

Hamas dan kelompok bersenjata terbesar kedua di kawasan, Jihad Islam seringkali bersatu melawan Israel. 

Hamas dan Jihad Islam merupakan anggota terpenting dari ruang operasi gabungan yang mengoordinasikan aktivitas militer di antara berbagai kelompok bersenjata di Gaza.

Hubungan kedua kelompok menjadi tegang ketika Hamas memberikan tekanan pada Jihad Islam untuk menghentikan serangan terhadap Israel.

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button