News

Anggota Dewan Keamanan PBB Terus Suarakan Gencatan Senjata di Gaza


Negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB terus menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam pertemuan yang berlangsung di New York, AS, pada Selasa (23/1/2024) waktu setempat, untuk membahas situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina.

Pertemuan yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres itu dihadiri oleh para menteri luar negeri dan duta besar dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB dan sejumlah negara lainnya.

Mereka akan menyampaikan pendapat mengenai krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza akibat operasi militer Israel yang tak kunjung berhenti, serta jumlah korban tewas yang terus bertambah di tengah meningkatnya seruan untuk segera melakukan gencatan senjata.

Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengingatkan bahwa waktu terus berjalan, dan DK PBB tak kunjung menuntut gencatan senjata dan menegakkan resolusinya mengenai bantuan kemanusiaan.

“Hentikan pembantaian ini. Mengadopsi resolusi Dewan Keamanan yang mengikat yang memaksa penderitaan ini berakhir adalah sesuatu yang paling bisa kalian lakukan saat ini. Solusi-solusi parsial tidak akan mencapai perdamaian ini,” kata Safadi.

Ia menekankan bahwa Israel telah merusak solusi dua negara, serta ‘pendudukan, kekerasan dan perang tidak boleh terus menghantui wilayah kami’.

Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi Waleed Elkhereiji mengatakan prioritas saat ini adalah meringankan penderitaan dan mengakhiri krisis di Palestina, dan dia meminta Dewan Keamanan untuk memastikan gencatan senjata segera.

“Kami tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk memulihkan perdamaian di kawasan ini, dan kami menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk memastikan bahwa Israel menghentikan pelanggarannya terhadap hukum internasional,” katanya.

“Kita harus mengambil sikap yang sama sehubungan dengan gencatan senjata dan mengakui bahwa sikap Israel yang menghasut melemahkan upaya untuk mencapai stabilitas di kawasan, termasuk di Israel,” lanjut Elkhereiji.

Perwakilan tetap Uni Emirat Arab untuk PBB, Lana Zaki Nusseibeh, mengatakan skala penderitaan di Gaza hampir menyamai periode-periode paling kelam dalam sejarah.

“Kita membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza. Mayoritas komunitas internasional telah menyerukan ini berulang kali, dan pendapat minoritas tidak boleh menjadi penghalang (gencatan senjata) terjadi,” katanya kepada Dewan.

Menteri Luar Negeri Slovenia yang juga Menteri Urusan Eropa, Tanja Fajon, juga menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

“Pesan saya hari ini jelas – hanya gencatan senjata di Gaza dan kawasan tersebut yang akan memberikan perlindungan terhadap warga sipil,” kata dia.

Fajon menambahkan bahwa gencatan senjata penting guna mewujudkan perdamaian, meminta pertanggungjawaban dan pembangunan kembali Gaza, serta mencegah konflik meluas lebih lanjut ke kawasan.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi juga menuntut gencatan senjata segera dan permanen, yang akan menjadi titik balik untuk mengubah segalanya.

Yang terpenting, (gencatan senjata) ini akan memberikan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan, tambah Marsudi.

Perwakilan tetap Mozambik untuk PBB, Pedro Comissario Afonso, mengatakan situasi saat ini membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera dan mendesak, penghentian permusuhan yang berujung pada diakhirinya konflik.

“Di kawasan bermasalah seperti Timur Tengah, di mana konflik dapat melahirkan konflik, kita perlu berhati-hati dan bijaksana dalam setiap langkah yang kita ambil,” ujar Afonso.

Adapun Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun menegaskan kembali bahwa gencatan senjata segera harus menjadi sebagai prioritas.
 

Back to top button