News

Andika Perkasa Ingatkan Dandim Boyolali Evaluasi Prajurit


Wakil Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengingatkan Komandan TNI Boyolali untuk mengevaluasi seluruh prajuritnya.  

Jangan sampai dugaan penganiayaan oknum TNI Boyolali kepada relawan terulang kembali. Sebab, karir dan jabatan menjadi taruhan.

Pesan khusus itu disampaikan oleh mantan Panglima TNI kepada Dandim 0724/ Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Wiwoho, dan Komandan Batalyon Infanteri Raider 408/SBH Kompi Senapan B Boyolali l Letkol Inf Slamet Hardianto.

“Kalau komandan Kodim dan Komandan Batalyon tidak ingin kariernya kemudian rusak, karena kalau itu terjadi lagi, tidak diberikan pemahaman yang dalam,” ujar Andika kepada wartawan di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara No.19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2023).

Menurut Andika, dua komandan tentara itu harus mendidik prajuritnya, dampak dari bertindak arogan. Akibatnya, jerat pasal pidana bisa menjadi peringatan.

“Konsekuensinya masuk penjara sembilan tahun dan dengan berbagai pasal kita tahu sendiri. Nah, dengan begitu akan memberikan pelajaran bagi yang lain,” jelas dia.

Lanjut dia, langkah cepat dan tanggap itu harus diambil segera. Apabila tidak dilakukan, integritas sebagai pemimpin dapat diragukan.

“Kalau itu tidak ditegakkan sekarang, dan kemudian terjadi lagi, ya bisa dinilai komandan batalyon ternyata tidak mampu memimipin. Oleh karena itu ‘kamu tidak pantas’,” tandas Andika.

Sebelumnya, kejadian tersebut viral di media sosial yang terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/SBH di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/12) siang kemarin. Tujuh orang relawan Ganjar-Mahfud menjadi korban pengeroyokan 15 orang oknum TNI.

Back to top button