Market

Ganjar-Mahfud akan Kurangi Emisi Karbon, Pakar: Kebijakan Mahal, Fokus ke Rakyat Miskin Saja

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan menyatakan perubahan iklim memang sudah menjadi sebuah permasalahan global sehingga semua negara, khususnya Indonesia harus memberi perhatian sangat serius terhadap upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

Namun, lanjut dia, hal ini menjadi dilema bagi negara berkembang seperti Indonesia yang masih mempunyai jumlah rakyat miskin sangat besar. “Yaitu sekitar 160 juta orang dengan pendapatan hanya sekitar Rp1,1 juta per orang per bulan. Jumlah rakyat miskin Indonesia ini mencapai sekitar 60 persen dari jumlah penduduk,” ujar Anthony kepada inilah.com saat dihubungi inggu (22/10/2023).

Meski begitu, tentu Indonesia tetap harus memperhatikan masalah global ini, guna mengurangi risiko bencana alam global yang pada akhirnya juga dapat membahayakan keselamatan manusia, termasuk mengganggu produksi pangan dunia.

“Pengurangan emisi karbon dari emisi kendaraan tidak semudah, misalnya dengan mengganti semua kendaraan bermotor dengan kendaraan listrik. Karena, semua ini tergantung dari sumber pembangkit listrik,” jelasnya menanggapi visi dan misi pasangan Ganjar-Mahfud, capres dan cawapres yang diusung koalisi pimpinan PDIP.

“Mayoritas pembangkit listrik Indonesia masih menggunakan energi kotor batubara, sekitar 65 persen. Pembangkit listrik ini mengeluarkan emisi gas rumah kaca sangat besar sehingga peralihan ke kendaraan listrik tidak mengurangi emisi karbon secara signifikan, atau bahkan malah bisa lebih buruk,” lanjutnya.

Back to top button