Market

Akui Keputusan Pahit, Bapanas Impor Lagi Beras 500 Ribu Ton


Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengungkap panen raya awal tahun ini diprediksi akan mundur dua bulan. Untuk langkah antisipasi pemerintah impor beras lagi hingga 500 ribu ton mengamankan pasokan pangan dalam negeri.

Arief mencatat, langkah impor menjadi upaya memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CB) mengingat proses panen raya yang mundur 2 bulan. Dia menegaskan, akan menyetop arus impor ketika panen raya sudah dimulai.

“Hari ini, stok di Bulog 1,4 juta ton. Kemudian kita juga siapkan setiap minggu itu ada bidding (penawaran) isinya 500 ribu ton dan akan masuk secara bertahap. Begitu panen raya, kita stop (importasi), karena kita ingin menjaga harga di tingkat petani,” kata Arief dalam pernyataannya, Selasa (23/1/2024).

Adi melanjutkan, upaya tersebut jadi langkah terukur, mengingat ada segelintir program yang akan menggunakan beras impor. Utamanya, kata Arief, digunakan untuk operasi pasar.

“Kita mohon maaf harus mengambil keputusan pahit dengan harus mengimpor. Tapi ini importasi yang terukur, jadi importasi ini hanya masuk ke gudang Bulog dan ini akan dipakai untuk intervensi pemerintah, seperti bantuan pangan, kemudian SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan),” jelasnya.

Tak cuma itu, ada pula program lainnya yang menggunakan beras impor. Misalnya suplai ke para penggiling padi, tujuannya menjaga profuktiivtas nysm

“Dan kebutuhan-kebutuhan khusus, misalnya untuk beras premium kita berikan kepada para penggiling padi. Tahun lalu sudah realisasi 200 ribu ton, yang tahun ini juga sudah disetujui Bapak Presiden diberikan 200 ribu ton lagi,” ujarnya.

“Jadi penggiling padinya juga harus dijaga, karena penggiling padinya ini jangan sampai stop produksi, karena keterbatasan gabah,” kata Arief memaparkan.

 

Back to top button