News

Aksi Mogok Makan di Komnas HAM, Lima Peserta Kondisi Memprihatinkan Dibawa ke RS

Lima dari 17 orang peserta dari Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang Kabupaten Sumbawa (Amanat) yang menggelar aksi di Komnas HAM dilarikan ke Rumah Sakit Pena 98. Sebab, kondisi kesehatan mereka memprihatinkan lantaran aksi mogok makan sudah dilakukan sejak Selasa (12/12/2022).

Ketua Amanat Erry Sariyawan menyebutkan awalnya kelima peserta aksi hanya akan memeriksa kondisi mereka tetapi ternyata sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan aksi. Kelima orang tersebut mengalami dehidrasi dan memiliki kadar gula darah yang terlalu rendah akibat tidak makan selama beberapa hari.

“Jadi, harus segera dapat perawatan karena enggak ada supply makanan, wajar kadar gula rendah. Tadi terakhir yang rada parah sekitar 52/53. Jadi, rata-rata yang dibawa ini di bawah 60 semua kadar gulanya,” kata Ketua Amanat Erry Sariyawan kepada Inilah.com di Jakarta, Minggu (8/12/2022).

Erry menjelaskan dua dari lima orang tersebut sudah dikonfirmasi harus menjalani perawatan inap, sedangkan tiga orang lainnya harus diobservasi. Lebih lanjut, dia mengaku mendapatkan rekomendasi dari dokter untuk segera menyudahi aksi mogok makan di Komnas HAM.

“Rencananya kan 10 hari karena kondisi yang sisa teman-teman ini juga sebenernya bukan dibilang masih mampu tapi dokter minta pertimbangkan aksi mogok makannya untuk diakhiri karena satu dua hari ke depan mungkin kondisi akan sama seperti temen-temen lain. Jadi, saya pertimbangkan mungkin kami selesai satu dua hari,” tutur Erry.

Untuk diketahui, Amanat melaporkan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh perusahaan tambang di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Komnas HAM diminta memahami perjuangan warga Sumbawa Barat yang meminta keadilan. Erry meminta presiden direktur perusahaan tersebut diperiksa Komnas HAM.

Dalam mengekpresikan aspirasinya, sebanyak 17 peserta aksi menggelar tenda di kantor Komnas HAM dan mogok makan sejak Selasa (12/12/2022).

Back to top button