News

Airlangga-Zulhas Berpeluang Jadi Paket Baru Capres-Cawapres

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Dr. phil. Aditya Perdana menilai munculnya usulan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai hal yang positif dan memiliki peluang maju ke Pemilu Presiden 2024.

“Ya saya pikir siapapun saat ini berpeluang untuk dapat mencalonkan diri karena peluang terciptanya dua putaran Pilpres itu akan terjadi,” kata Aditya pada Inilah.com di Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Menurut Aditya peluang paket baru yang diusulkan pasca rapat internal PAN dengan mengusung Airlangga-Zulhas dapat mendorong kerja sama Partai Golkar dan PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk dapat maju bersama ke Pilpres 2024 nantinya.

“Masuk akal Golkar mencari jalan untuk mendorong kerja sama dengan partai lain seperti PAN agar mereka bisa maju bersama,” ujar mantan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI ini.

Meskipun dalam hal ini dosen UI tersebut tidak begitu yakin dengan peluang kemenangan paket baru tersebut, namun ia menduga pengusungan capres-cawapres dari KIB sendiri berkaitan dengan memperkuat organisasi dan efek pasangan ini dalam Parliamentary Threshold.

“Dugaan saya ini terkait dengan rencana partai-partai untuk memperkuat partai agar bisa lolos PT (Parliamentary Threshold) dan memperoleh jumlah kursi yang banyak,” ujar Aditya.

Aditya yang juga meyakini putaran kedua Pilpres 2024 akan terjadi mengatakan pasangan Airlangga-Zulhas dapat mempertimbangkan berkoalisi dengan siapa nantinya jika dalam putaran pertama gagal.

“Baru setelah itu pertimbangan berkoalisi dengan siapa di putaran kedua, kalau gagal di putaran pertama,” terang Aditya.

Adapun Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai duet Airlangga-Zulhas cocok sebagai pasangan capres dan cawapres.

“Pasangan yang sangat realistis sudah menggenapi ambang batas presiden 20 persen. Dua partai pengusung Golkar dan PAN dijamin mendapatkan cottail effect di pileg. Terlapas besar kecil cottail effectnya seperti apa,” kata Adi kepada Inilah.com di Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Direktur Eksekutif Parameter Politik ini menyebut pasangan Airlangga-Zulhas juga pas karena menggabungkan tokoh kalangan Islam dan nasionalis. “Saling melengkapi. Meski secara bersamaan elektabilitas dua tokoh ini perlu digenjot karena belum muncul signifikan,” tuturnya.

Adi juga mengamati jika pasangan ini terwujud maka bakal jadi contoh politik menarik karena ketum partai berani maju pilpres. “Tak ikut-ikutan latah dukung kader partai lain,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, dalam rapat internal PAN memunculkan nama Airlangga-Zulhas sebagai paket baru pasangan capres dan cawapres yang diusung oleh peserta rapat untuk mendorong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang kini dihuni PAN dan Golkar.

Back to top button