Market

AHY Siap Berantas Mafia Tanah, Berikut Profil Lengkapnya


Menjabat sebagai menteri di delapan bulan tersisa pemerintahan Joko Widodo, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mendapat pesan penting untuk memberantas mafia tanah begitu menjadi orang nomor satu di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Hadi Tjahjanto.

Adapun Hadi mendapat tugas sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam). Keduanya sudah dilantik bareng oleh Presiden Jokowi pada Rabu (21/2/2024) pagi di Istana Kepresidenan.

Menurut AHY, kementerian yang kini dipimpinnya strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan sendiri. Dengan kepastian hukum di bidang tata ruang termasuk juga tanah yang disiapkan untuk pembangunan maka memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para investor baik domestik dan luar negeri.

“Ada target-target pencapaian termasuk bagaimana kita menuntaskan target 120 juta bidang tanah, program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), sertifikasi elektronik, isu-isu sengketa yang masih tersisa termasuk juga bagaimana kementerian yang strategis ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” ujar Agus Harimurti Yudhoyono di Kementerian ATR/BPN Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Berikut profil AHY yang juga Ketum Partai Demokrat ini.

Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disapa AHY yang lahir di Bandung, 10 Agustus 1978 merupakan putra sulung dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden Ke-6 RI)  dengan Kristina Herrawati atau yang dikenal sebagai Ani Yudhoyono.

AHY merupakan lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara dan kemudian juga lulus dari Akadaemi Militer (Akmil) dengan predikat terbaik dan meraih bintang Adhi Makayasa. AHY juga memiliki tiga gelar pendidikan master, yaitu Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University (Singapura), Master in Public Administration dari Harvard University (Amerika Serikat), serta Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University (Amerika Serikat).

Perjalanan karier AHY sejak lulus dari Akmil menempati posisi-posisi penting, mulai dari Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh, perwira seksi operasi Kontingen Garuda XXIII-A dalam misi menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan.

Pada tahun 2016, AHY ditugaskan sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kemuning. Danyon adalah jabatan terakhir dari perwira dari korps infanteri ini, dengan pangkat terakhir mayor.

Selepas dari karier militer karena pensiun dini, AHY kemudian masuk ke dunia politik ketika didaulat untuk menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sylviana Murni sebagai cawagub pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Setelah itu AHY terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025. AHY juga mendirikan The Yudhoyono Institute.

Berapa Hartanya?

Saat menjadi cagub dalam pilkada DKI Jakarta itulah, AHY melaporkan daftar kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 4 November 2016 lalu.

Dalam laporan tersebut terekam harta yang dimilikinya senilai Rp15,29 miliar dan USD 511.332. Rinciannya terdiri dari dua bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan dan satu bidang tanah di Kabupaten Bogor, yang bernilai total Rp6,7 miliar.

Ditambah, satu unit mobil Toyota Vellfire dengan nilai Rp550 juta, peternakan senilai Rp360 juta, serta perusahaan bernama PT Exquisite Indonesia senilai Rp360 juta.

Selanjutnya, AHY memiliki harta bergerak lainnya dengan nilai total Rp688 juta, yang terdiri dari logam mulia hasil sendiri senilai Rp324 juta, logam mulia dari warisan dan hibah senilai Rp199,8 juta, batu mulia senilai Rp40 juta, dan benda bergerak lainnya senilai Rp125 juta.

AHY juga memiliki giro dan setara kas dengan nilai total Rp6,9 miliar dan dan USD511.332 dan mengaku tidak memiliki utang.
 

Back to top button