News

Kapolri Diminta Bentuk Tim Investigasi Internal di Insiden Kanjuruhan

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait meminta Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk segera membentuk tim investigas khusus internal dalam insiden di Kanjuruhan.

Tim ini nantinya untuk mengumpulkan fakta-fakta penyebab tragedi sepak bola di Malang, Jawa Timur (Jatim) usai laga Arema vs Persebaya.

“Dengan melibatkan, Bareskrimum, Inafis, Irwasum, Dokkes Mabes Polri dan Polda Jawa Timur untuk mengumpulkan data-data, mencari tahu, dan memastikan faktor-faktor yang menjadi penyebab tragedi, dan hari kelam persepakbolaan di Indonesia,” kata Arist dalam keterangan resminya, Senin, (3/10/2022).

Arist menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi kerusuhan tersebut yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia. Sebab terdapat korban anak-anak dalam insiden tersebut. “Didapat informasi ada dua anak remaja dan satu anak usia 6 tahun menjadi korban, dan disinyalir masih banyak anak-anak korban yang belum terdeteksi menjadi korban kerusuhan itu,” jelasnya.

Menurutnya, insiden ini menjadi tragedi kelam dunia sepak bola Indonesia karena banyak mendapatkan sorotan dunia internasional khususnya FIFA. “Dengan segera mengirim tim investigasi untuk melakukan penyelidikan hari gelap persepakbolaan yang terjadi di Jawa Timur karena membuat syok, karena diluar nalar,” sambungnya.

Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan BRI Liga 1 musim 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.

Kekalahan itu mengakibatkan suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter dengan menembakkan gas air mata.

Akibatnya dari peristiwa ini, tercatat 125 orang meninggal dunia. Diduga banyak dari mereka mengalami sesak nafas akibat gas air mata yang mengerubungi di beberapa sisi tribune Kanjuruhan.

Back to top button