Hangout

7 Kelompok Teroris di Indonesia Paling Berbahaya

Gerakan kelompok Negara Islam Indonesia atau NII kembali menjadi bahan perbincangan usai nama pesantren Al-Zaytun yang diduga menjadi sentral NII dalam menjalankan operasi.

Dampaknya, pemerintah mendapat banyak desakan dari berbagai pihak agar NII dimasukkan ke dalam Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT).

Hal ini harus dilakukan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan secara langsung.

Brigjen Ahmad Nurwakhid mengatakan bahwa UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Nomor 5 Tahun 2018 hanya bisa diterapkan terhadap kelompok atau jaringan radikalisme yang masuk dalam list Daftar Terduga Terorisme dan Organisasi Terorisme (DTTOT),”.

Hingga sekarang, pemerintah belum menetapkan NII sebagai salah satu kelompok teroris di Indonesia.

Selain NII, masih banyak kelompok teroris yang berasal dari Indonesia yang masih beroperasi di tanah air dan secara global:

1. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua

Kelompok Teroris Di Indonesia, Kelompok Kriminal Bersenjata Papua - inilah.com
Photo: Pusat Studi Kemanusiaan dan Pembangunan

KKB adalah salah satu kelompok teroris di Indonesia yang beroperasi di Papua. Awalnya, kelompok teroris ini dikenal dengan nama Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang didirikan pada tahun 1965.

Tujuan utama mereka adalah mengakhiri pemerintahan Provinsi Papua dan Papua Barat. Dengan kata lain, mereka ingin melepaskan diri dari Indonesia dan merdeka dari NKRI.

Dalam perjuangannya, mereka sering melakukan aksi kriminal yang memakan banyak korban jiwa. Oleh sebab itu, istilah OPM kemudian diganti menjadi KKB Papua atau Kelompok Kriminal Bersenjata Papua.

Pada tahun 2021, Pemerintah akhirnya menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata Papua sebagai kelompok teroris. Sikap ini dinilai sudah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Sampai saat ini sudah tidak terhitung jumlah aksi kriminal yang dilakukan KKB Papua. Di tahun 2021 silam, tercatat ada 12 kasus kriminal yang dilakukan oleh KKB.

Salah satunya adalah pembakaran di SMA Negeri 1 Beoga, pembakaran rumah Kepala Suku Bener Tinal, penembakan yang menewaskan Kabinda Papua Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha Karya, dan pembantaian delapan orang pekerja perbaikan tower BTS 3 Telkomsel di Kampung Jenggereng, Beoga Barat.

2. Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)

Majelis Mujahidin Indonesia - inilah.com
Photo: Bincang Syariah

Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) adalah sebuah organisasi yang dibentuk pada tahun 2000 di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta. 

Dalam Kongres Mujahidin ini mereka mendirikan MMI dengan Amir (istilah ketua dalam struktur organisasi) yang terpilih, Abu Bakar Baasyir.

Ada tiga alasan utama kenapa mereka mendirikan MMI. Pertama, Indonesia belum memberlakukan syariat Islam secara formal, karena menurut mereka Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim, seharusnya bisa memberlakukan syariat Islam.

Kedua, mereka menilai bahwa umat Islam di Indonesia tidak memiliki tata kepemimpinan yang baik, sehingga menciptakan masyarakat yang beradab sesuai dengan anjuran Al-Qur’an.

Ketiga, mereka menilai bahwa umat Islam terjebak dalam kebodohan dan kejumudan, dan meninggalkan pedoman hidup yang sangat komprehensif, yaitu Al-Qur’an. 

Itu sebabnya slogan organisasi ini berbunyi “Penegakan syariah melalui institusi negara merupakan satu-satunya jalan keluar untuk mengatasi kemelut bangsa”.

Tidak hanya di Indonesia, MMI juga dinobatkan sebagai kelompok teroris di dunia yang terkait dengan jaringan Al-Qaeda dan Al-Nusra Front.

Salah satu bentuk kriminalitas yang pernah mereka akui adalah aksi serangan bulan Mei 2012 saat peluncuran buku oleh penulis asal Kanada, Irshad Manji.

Dengan pernyataannya ini, AS akhirnya menetapkan MMI sebagai Specially Designated Global Terrorist (SDGT) dengan pasal 1 (B) Perintah Eksekutif (E.O) 13224.

3. Jamaah Islamiyah (JI)

Jamaah Islamiyah - inilah.com
Photo: BBC

Jamaah Islamiyah atau disingkat JI adalah kelompok ekstremis yang dikabarkan sedang berusaha untuk mendirikan Negara Islam terbesar di Asia Tenggara.

Dilansir dari Center for International Security and Cooperation (CISAC) Stanford, University, Jamaah Islamiyah adalah sebuah kelompok pecahan dari Organisasi Darul Islam (DI). Diperkirakan, kelompok ini mulai bersatu dan membentuk organisasi baru di akhir 1980-an sampai 1990-an.

Tokoh atau pendiri organisasi ini bernama Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir. Kedua pemimpin ini merupakan keturunan Arab Yaman yang memiliki latar belakang sebagai aktivis gerakan Islam.

Pada masa Orde Baru, Sungkar dan Baasyir melarikan diri ke Malaysia dan membentuk kelompok Islamis baru. Mereka juga memfasilitasi anggotanya ke Afghanistan bagi muslim di Asia Tenggara yang ingin bergabung melawan Soviet.

Sampai pertengahan 1990-an, banyak Jamaah Islamiyah di latih di Afghanistan. Akhirnya, organisasi tersebut dilaporkan menerima sumber daya dan nasihat langsung dari Al-Qaeda.

Pada Desember 2000, Jamaah Islamiyah bertanggung jawab atas serangkaian penyerangan bom gereja di Indonesia yang menewaskan sedikitnya 18 orang dan pengeboman di Manila yang menewaskan 22 orang.

Serangan pengeboman masih terus berlanjut, mulai dari bom Bali di tahun 2002, aksi terorisme di J.W Hotel Marriot 2003, dan Kedutaan Besar Australia di tahun 2004.

Pada 21 April 2008, Jamaah Islamiyah akhirnya ditetapkan sebagai organisasi terlarang berdasarkan putusan PN Jakarta Selatan nomor 2189/Pid.B/2007/PN.Jkt.Sel.

4. Jamaah Ansharut Daulah (JAD)

Jamaah Ansharut Daulah - inilah.com
Photo: UCA News

Jamaah Ansharut Daulah (JAD) adalah kelompok terorisme di Indonesia yang berkiblat pada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Berdasarkan catatan sejarahnya, kelompok JAD terbentuk atas inisiatif Aman Abdurrahman di Nusakambangan pada medio 2014. Pada saat itu, Aman memanggil kerabat dekatnya, Marwan alias Abu Musa dan Zainal Anshori ke Nusakambangan untuk menyampaikan niatnya membentuk Khilafah Islamiyah.

Tujuan dibentuknya kelompok ini untuk memfasilitasi orang-orang Indonesia yang ingin pergi berperang ke Suriah dan mendukung ISIS. Selama di Nusakambangan, Aman menyadari bahwa banyak jamaah dari Indonesia yang mendukung ideologi khilafah dan ISIS.

Sejak 2015, tercatat ada lebih dari 1.000 teroris ditangkap di Indonesia. Ironisnya, 95 persen teroris tersebut mendukung ideologi ISIS.

Selama beroperasi, JAD diketahui telah melakukan banyak aksi kriminal, salah satunya adalah serangan bom bunuh diri.

5. Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)

Kelompok Teroris Di Indonesia, Jamaah Ansharut Tauhid - inilah.com
Photo: Bincang Syariah

Jamaah Ansharut Tauhid adalah organisasi teroris yang dibentuk oleh Abu Bakar Bas’asyir pada September 2008.

Kelompok ini merupakan pecahan dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Kelompok ini menjadi dalang aksi bom Bali yang terjadi pada tahun 2002 silam.

Selain itu, Jamaah Ansharut Tauhid juga diidentifikasi sebagai organisasi teroris dunia oleh Amerika Serikat.

Selama beroperasi, JAT melahirkan banyak kelompok teroris lain yang berafiliasi dengannya, salah satunya adalah  Jamaah Ansharut Syariah (JAS), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dan Jamaah Ansharut Khilafah (JAK). 

Sama seperti Jamaah Ansharut Daulah, hampir semua anggota JAT adalah pendukung ideologi ISIS. Anggota lain yang tidak sepakat keluar dan membentuk organisasi baru yang disebut Jamaah Ansharut Syariah (JAS).

6. Negara Islam Indonesia (NII)

NII
Polres Garut Tangkap Tiga Jenderal NII

Negara Islam Indonesia adalah kelompok yang dibentuk oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwirjo pada 8 Agustus 1949 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Seiringnya waktu, gerakan ini mulai meluas di Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Kahar Muzakar di pada 20 Januari 1952.

NII merupakan kelompok Islam Indonesia yang tujuannya untuk membentuk negara Islam di Indonesia. Kelompok ini pernah memproklamasikan berdirinya Negara Karunia Allah Negara Islam Indonesia atau NKA NII pada 7 Agustus 1949.

NII juga disebut sebagai Darul Islam yang berarti rumah, wilayah, atau negara Islam. Sebuah nama yang mempresentasikan tujuan dibentuknya organisasi, yakni membentuk Negara Islam Indonesia.

Darul Islam memiliki pasukan tentara yang mereka sebut dengan Tentara Islam Indonesia (TII) yang dibentuk dari Laskar Hizbullah (tentara Allah) dan Sabilillah (jalan Allah).

Berdasarkan laman Kemdikbud, DI/TII adalah salah satu kelompok pemberontak tersulit yang pernah dihadapi Indonesia. Sebab, kelompok pemberontakan ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Jawa, Aceh, Sulawesi, sampai Kalimantan.

Pada 2022, salah satu anggota NII, Ariefuddin, dihukum penjara selama 3 tahun karena terlibat kejahatan terorisme. Ariefuddin diketahui mengikuti pengajian keras di Denpasar, Bali.

Masalah utamanya, pengajian itu juga mengadakan latihan fisik untuk mempersiapkan aksi perlawanan kepada Pemerintah Indonesia untuk mendirikan Negara Islam Indonesia.

7. Mujahidin Indonesia Timur (MIT)

Kelompok Teroris Di Indonesia, Mujahidin Indonesia Timur - inilah.com
Photo: BBC

Mujahidin Indonesia Timur adalah kelompok teroris di Indonesia dari Sulawesi Tengah. Kelompok ini menyebarkan sebuah ideologi jihad yang muncul di Irak pada tahun 2001.

Ideologi ini disebar oleh tiga tokoh penganut Tauhid Wal Jihad, yaitu Abu Muhammad al-Maqdisi, Abu Musab al-Zarqawi, dan Abu Bakr al-Bahgdadi.

Secara umum, MIT beroperasi di Sulawesi Tengah. Namun mereka mengancam akan menyerang target mereka di seluruh dunia.

Kelompok ini juga beraksi kriminal yang menimbulkan banyak korban jiwa. Bahkan mereka juga tercatat berkontribusi dalam sebuah bentrokan kelompok Muslim dan Kristen di Maluku pada 1999 sampai 2002.

Selain di Indonesia, Mujahidin Indonesia Timur juga dicap sebagai organisasi teroris oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amerika Serikat, Korea Selatan, Britania Raya, Malaysia, dan Tiongkok.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button