Jika dilihat dari luas wilayah negara, Indonesia lebih besar daripada Singapura. Tapi kenapa Singapura disebut negara maju sedangkan Indonesia disebut negara berkembang?
Dari segi sumber daya alam, Indonesia lebih kaya daripada Singapura. Namun kenapa Singapura yang hanya mengandalkan sektor industri bisa lebih maju?
Untuk mengetahui alasannya, berikut penjelasan kenapa suatu negara bisa disebut negara berkembang dan alasan kenapa Singapura maju.
Alasan Kenapa Suatu Negara disebut Negara Berkembang
Dilansir dari BDC.ca, suatu negara yang disebut berkembang memiliki produk domestik bruto (PDB) yang lebih rendah daripada negara maju dan pertumbuhan ekonomi yang kurang.
Selain PDB, pendapatan rata-rata per penduduk di negara berkembang cenderung lebih rendah dan memiliki akses terbatas ke pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas.
Sedangkan berdasarkan UN, negara berkembang adalah negara dengan standar hidup yang relatif rendah, industri yang belum berkembang, dan Human Development Indeks (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia relatif lebih rendah.
Tolak ukur HDI ini menilai dari tiga indikator, rentang usia masyarakat dan kesehatan, pengetahuan, dan standar kelayakan hidup.
Berdasarkan indikator HDI, Singapura mendapat nilai 0.938 poin dari maksimum 0,939 poin di tahun 2021. Sedangkan Indonesia hanya mendapat 0.35 poin dari 0.939 poin di tahun yang sama.
Suatu negara bisa dibilang sebagai negara maju setidaknya harus memiliki angka HDI di atas 0.8. Jadi negara-negara dengan angka di bawah itu masuk kategori negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia.
Singapura didirikan pada abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Pada masa ini, Kerajaan Inggris mengincar pelabuhan singgah di kawasan Singapura untuk dijadikan pangkalan armada dan mencegah setiap pergerakan yang dibuat oleh tentara Belanda.
Dahulu Singapura adalah kawasan yang tertutup rawa. Namun Raffles yang menjabat sebagai Letnan Gubernur Bencoolen (sekarang Bengkulu) menyadari potensi besar di pulau ini.
Akhirnya dia berunding dengan penguasa setempat untuk menjadikan Singapura sebagai pos perdagangan. Tak lama setelah itu, kota ini berkembang sebagai pusat perdagangan dan tempat penyaluran barang dari Tiongkok, India, Kepulauan Malaysia, dan lainnya.
Selama Perang Dunia II, Singapura mengalami krisis ekonomi saat pulau ini diserang oleh Jepang pada 8 Desember 1941.
empat tahun setelahnya, Jepang menyerah dan menyerahkan pulau ini kepada Pemerintahan Militer Inggris. Pada April 1946, Singapura menjadi negara Koloni Kerajaan Inggris.
Pada 1959, Singapura mengadakan pemilihan umum pertama yang diadakan di Singapura. People’s Action Party (PAP) memenangkan pemilihan dan Lee Kuan Yew menjadi Perdana Menteri pertama Singapura dari 1959-1990.
Lee Kuan Yew adalah tokoh politik berpengaruh di Singapura.
Pada tahun 1962, Lee Kuan Yew melakukan pemisahan wilayah dengan Malaysia. Beliau juga yang mengubah negara kecil menjadi pusat keuangan global dan paling makmur se-Asia Tenggara meski pulau ini memiliki sumber daya alam yang sangat terbatas.
5 Alasan Kenapa Singapura Maju
Berikut adalah 5 alasan kenapa Singapura disandang sebagai negara maju dan termakmur se-Asia Tenggara.
1. Pusat Perekonomian di Bidang Industri dan Jasa
Komoditi terbesar di Singapura adalah produk tambang seperti timah dan bijih besi. Namun karena wilayah negara ini sangat kecil, Singapura memiliki wilayah tambang yang sangat terbatas.
Untuk memajukan ekonomi negara, akhirnya Singapura mengandalkan bidang industri dan jasa untuk meningkatkan penghasilan negara. Hasilnya, negara ini mendapat banyak investor dan tenaga ahli dan menghasilkan PDB hingga 5,4 persen.
2. Pusat Jalur Perdagangan Dunia
Alasan yang kedua, Singapura sangat tahu bahwa posisi negaranya berada di wilayah strategis yang terhubung dengan jalur lintas pelayaran perdagangan dunia.
Singapura akhirnya membangun pelabuhan pusat lintasan perdagangan dunia. Hasilnya, pelabuhan Singapura ramai disinggahi kapal-kapal dagang dari berbagai penjuru dunia.
Bahkan beberapa kapal perdagangan dari Indonesia saja harus transit terlebih dahulu ke pelabuhan Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke negara tujuan. Sebab pelabuhan di Singapura berfungsi sebagai transshipment hub.
Transshipment hub berarti membongkar muatan dari satu kapal ke kapal lain untuk menyelesaikan perjalanan ke tujuan akhir. Biasanya proses ini terjadi saat suatu negara tidak memiliki akses secara langsung ke negara tujuan, seperti negara-negara di Eropa.
Tidak hanya jalur laut, jalur udara di Singapura juga menjadi salah satu lalu lintas terpadat di dunia. Dengan begitu, Singapura menjadi lokasi terbaik untuk melakukan kegiatan ekspor maupun impor di kawasan Asia Tenggara.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Dilansir dari Business Environment Risk Intelligence (BERI), Singapura adalah negara maju dengan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi paling bersaing.
Bahkan dari tahun 2000 Singapura sudah menjadi rumah bagi perusahaan-perusahaan multinasional dan menjadi pusat ekspor terbesar bagi pelaku bisnis internasional. Maka dari itu, di Singapura banyak sekali perusahaan-perusahaan trading khusus perdagangan internasional.
Nilai pertumbuhan ekonomi Singapura juga tumbuh dengan pesat. Dari 25,1 miliar dolar Singapore di tahun 2000 naik menjadi 194,4 miliar dolar Singapore di tahun 2005.
4. Kondisi Politik Stabil
Salah satu partai politik utama di Singapura adalah People’s Action yang dimana salah satu anggota pendirinya adalah Lee Kuan Yew. Lee Kuan Yew merupakan salah satu sosok yang membuat Singapura menjadi negara maju di bawah pimpinannya selama tiga dekade.
Sistem politik satu partai yang stabil ini memberikan dampak baik dari segi pertumbuhan ekonomi. Hal serupa juga sempat terjadi di Hong Kong yang punya reputasi sebagai negara yang ramah bisnis.
Namun Hong Kong baru saja goyah setelah adanya ketidakstabilan politik yang baru-baru ini terjadi. Dari Hong Kong bisa disimpulkan bahwa politik memiliki dampak besar terhadap dunia bisnis dan kestabilan negara.
5. Sektor Publik yang Efisien dan Kompeten
Sama seperti anak-anak muda Indonesia yang pergi ke luar negeri untuk belajar dengan menggunakan beasiswa dari pemerintah. Di Singapura juga begitu, namun pemuda-pemudi di Singapura wajib untuk kembali dan bekerja di sektor publik selama beberapa tahun.
Singapura memiliki kebijakan upah tinggi untuk pegawai negeri. Pemerintah Singapura selalu meninjau dan menyesuaikan gaji secara rutin untuk memastikan mereka kompetitif di dunia kerja.
Mereka yakin dengan kebijakan ini akan mengurangi adanya praktik korupsi di pegawai negeri sipil. Tapi saat korupsi terjadi, pemerintah tidak segan memberikan hukuman berat bagi pelakunya.
Hasilnya, Singapura menciptakan lingkungan sektor publik di mana warga negara yang cerdas dan berbakat senang berkontribusi pada masyarakat dan negara.
