Dalam perjalanan kampanyenya menuju kursi presiden, Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, memberikan dua janji terkait penyelenggaraan ibadah haji bagi masyarakat Indonesia. Janji-janji ini disampaikan sebagai bagian dari visi dan misinya jika terpilih menjadi presiden dalam Pemilu 2024.
Pertama, Anies berjanji akan berupaya meningkatkan kuota haji hingga 30 ribu orang.
“Kami akan berusaha meningkatkan lebih banyak lagi kuota haji, mudah-mudahan bisa sampai 20-30 ribu jemaah haji,” ujar Anies dalam sebuah dialog dengan masyarakat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang turut disiarkan langsung melalui akun Youtube resminya, Selasa (5/12/2023).
Janji Anies ini diberikan sebagai respons terhadap keluhan mengenai biaya haji yang tinggi dan waktu antrean yang panjang yang dihadapi oleh calon jemaah haji di Indonesia.
Kedua, Anies juga menegaskan komitmennya untuk menurunkan biaya haji sehingga setara dengan biaya haji di negara-negara lain.
“Supaya biaya haji kita menjadi setara dengan negara lain, itu akan kita kerjakan,” kata Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022 tersebut.
Hal ini dianggap penting mengingat banyak masyarakat Tanah Air yang memiliki cita-cita untuk menunaikan ibadah haji namun terkendala oleh biaya yang tinggi.
Janji Anies ini datang di saat Indonesia telah menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp93,4 juta, dengan calon peserta haji hanya membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sebesar Rp56 juta per orang.
Selain itu, pada akhir November 2023, Indonesia telah mendapatkan kuota haji tambahan sebanyak 20 ribu orang dari kuota normal 2024 sebanyak 221 ribu orang.
Rencana Anies Baswedan ini diharapkan dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk menunaikan ibadah haji, serta memudahkan beban finansial yang mungkin mereka hadapi.
Ini juga menunjukkan komitmen Anies untuk mengatasi salah satu isu penting yang dihadapi oleh masyarakat Muslim di Indonesia.
