Market

Sri Mulyani Kena ‘Musibah’ Pegawai Hedon, Sejumlah Tokoh Beri Masukan

Terbongkarnya aset gendut dan aksi hedon dari pegawai pajak dan bea cukai menjadi ‘musibah’ bagi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Agar tak terulang, dia panggil sejumlah tokoh anti korupsi.

Dikutip dari akun resmi instagramnya @smindrawati, Jakarta, Jumat (3/3/2023), sejumlah tokoh anti korupsi yang memenuhi undangan Sri Mulyani, adalah Erry Riyana dan Amien Sunaryadi, pimpinan KPK generasi pertama yang sejak awal menjadi rekanan untuk mereformasi birokrasi kementerian keuangan (Kemenkeu) pada 2006.

Ada pula Laode Muhammad Syarif, eks Wakil ketua KPK yang banyak mendukung Kemenkeu. “Hadir pula Mas Imam Prasodjo (sosiolog UI), Zainal Arifin Mochtar (Pukat UGM), Danang Widyadmoko (ICW), Karlina Supeli (astronomer perempuan pertama Indonesia), Bivitri Susanti (PSHK), Arief Surowidjojo (advokat senior), Alissa Wahid,” tulis Sri Mulyani.

Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani mendapat banyak masukan positif mengenai langkah perbaikan dan koreksi yang harus dilakukan Kemenkeu. “Mulai dari aspek values dan filosofi hingga spesifik mengenai perbaikan aturan yang memberi kewenangan diskresi-yang disalahgunakan menjadi korupsi,” ungkapnya.

Fokus penanganan terjadinya suap, kata dia, hingga penguatan pengawasan pegawai dan deteksi dini risiko dan fraud, juga dianalisa LHKPN dan kepatuhan pegawai dan pejabat Kemenkeu.

“Saya berterima kasih atas masukan yang sangat baik. Seperti yang disampaikan teman-teman, saya, musibah ini menjadi momentum pembersihan dan perbaikan Kemenkeu,” tegasnya.

Terkuaknya aset gendut senilai Rp56 miliar, milik Rafael Alun Trisambodo, pegawai eselon III Direktorat Jenderal Pajak (DJP) meski akhirnya dicopot, menjadi musibah pertama bagi Sri Mulyani. Klub moge Harley Davidson bernama Belasting Rijder, beranggotakan sejumlah pegawai DJP termasuk Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, menjadi musibah kedua untuk Sri Mulyani miris. Terakhir, aksi pamer moge mewah hingga pesawat Cessna dari Eko Damanto, Kepala Kanwil Bea Cukai Yogyakarta, menjadi musibah ketiga untuk Sri Mulyani.

Back to top button