Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diramaikan pemilih muda. Menurut anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz, pemilih pada Pemilu 2024 akan didominasi pemilih muda berusia 17-40 tahun dengan jumlah sekitar 107 juta orang. Dengan kata lain, 53-55 persen dari total jumlah pemilih.
“Kalau kita lihat proporsinya antara usia 15 tahun yang mungkin nanti menjadi pemilih pemula (berusia 17 tahun) pada saat 2024 sampai dengan usia 39 tahun hingga 40 tahun. Ini proporsinya sekitar 53 sampai 55 persen atau 107 juta. Hampir 107-108 juta dari total jumlah pemilih di Indonesia,” ujar Mellaz dalam diskusi di Media Center Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Dia menjelaskan, berdasarkan data itu, para pemilih muda perlu mengetahui dan memahami nilai penting dari penyelenggaraan pemilu. Artinya, tidak hanya sebagai sarana untuk mengevaluasi penyelenggaraan pemerintah. Namun, juga sebagai sarana integrasi bangsa dan menentukan pemimpin yang mampu menghadirkan masa depan lebih baik bagi Indonesia.
“Memilih para pemimpin bangsa kita itu menjadi penentu bagi keberlanjutan masa depan kita,” kata Mellaz seperti dikutip Antara.
Ia menyampaikan, untuk menyosialisasikan pemahaman yang baik mengenai pemilu kepada para pemilih muda, maka KPU tidak bekerja sendiri.
KPU, ujar dia, melibatkan berbagai pihak dalam menghadirkan program-program edukasi kepemiluan yang dapat diakses anak muda. KPU antara lain bekerja sama dengan sekolah atau perguruan tinggi dalam menghadirkan program sosialiasi, seperti “KPU Goes to School” atau “KPU Goes to Campus”.
“Banyak program nanti yang akan menyasar teman-teman muda, misalnya KPU ‘Goes to School’ dan ‘Goes to Campus’. Bahkan di banyak tempat, misalnya di satuan kerja kami di tingkat kabupaten/kota banyak sekali permintaan dari kepala sekolah, guru di sekolah menengah atas agar KPU daerah memfasilitasi skema tentang tata cara pemilihan secara demokratis. Misalnya, untuk pemilihan di tingkat sekolah, pemilihan OSIS, dan segala macam,” ucap Mellaz.
