Bisnis pertambangan, selalu identik dengan perusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan operasionalnya.
Hasil produksinya memang membantu kemajuan ekonomi negara dan lingkungan sekitar. Namun nilai kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh mereka tidak bernilai harganya.
Bahkan bisa jadi keuntungan yang mereka berikan kepada negara sangat kurang untuk memperbaiki kerusakan lingkungan muncul.
Untuk menekan kerugian dampak kerusakan lingkungan, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada perusahaan tambang untuk segera memperbaiki lahan setelah masa tambang berakhir.
Presiden juga menyebut bahwa kini sudah ada Peraturan Menteri yang dimana setiap perusahaan tambang harus memiliki pusat persemaian (Nursery Center).
Indonesia merupakan negara tiga terbesar di dunia yang memproduksi batu bara terbanyak. Memang bukan rahasia lagi jika Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah.
Jadi tidak heran jika banyak pebisnis yang menjalankan industri pertambangan yang memiliki volume produksi hingga puluhan juta ton setiap tahunnya. Bahkan banyak konglomerat Indonesia yang sudah sukses di lini bisnis lain ternyata juga ikut berbisnis di industri ini.
Bagi yang penasaran, berikut 10 daftar perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia yang diambil dari berbagai sumber:
1. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI)
PT Bumi Resources Tbk adalah perusahaan batu bara yang dimiliki oleh Bakrie Group bersama Salim Group.
Perusahaan dengan kode BUMI ini mencatat realisasi batu bara sebesar 78 juta ton di tahun 2022. Di tahun 2023, perusahaan ini menargetkan produksi batu bara hingga mencapai 80-85 juta ton.
Untuk mencapai target itu, PT Bumi Resources Tbk mengalokasikan dana modal sebesar USD$ 90 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO)
PT Adaro Energy Indonesia Tbk adalah perusahaan batu bara yang dikelola kakak Menteri BUMN Erick Thohir, Garibaldi Thohir.
Perusahaan ini tercatat memproduksi batu bara sebanyak 52,7 juta ton di tahun 2021. Di tahun 2023, PT Adaro Energy Indonesia bersama entitas Grup Saratoga menargetkan produksi batu bara sebanyak 58-60 juta ton.
Sebagai perusahaan tambang, Adaro menjaga komitmennya untuk menjalankan operasional bisnis secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility).
3. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
Perusahaan batu bara terbesar selanjutnya adalah PT Bayan Resources, emiten milik konglomerat Dato’ Low Tuck Kwong.
Di tahun 2021, perusahaan ini tercatat memproduksi sebanyak 37,6 juta ton batu bara. Di tahun 2022, BYAN yang beroperasi di Kalimantan Timur dan Selatan ini menargetkan produksinya hingga 39 juta ton.
4. PT Kaltim Prima Coal (KPC)
PT Kaltim Prima Coal merupakan anak perusahaan dari PT Bumi Resources Tbk yang beroperasi di Kalimantan.
KPC diketahui mengelola salah satu pertambangan open-pit terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 70 juta ton.
Rata-rata hasil produksi yang diperoleh akan dipasarkan ke perusahaan industri, baik di pasar ekspor maupun domestik.
5. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
PT Dian Swastatika Sentosa adalah anak perusahaan dari Grup Sinarmas milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja.
Bisnis batu bara ini disumbangkan oleh PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) dan Golden Energy and Resources Ltd (GEAR).
Di tahun 2021, DSSA tercatat telah memproduksi sebanyak 33,9 juta ton batu bara. Di tahun 2022, DSSA membuat target untuk mencapai produksi hingga 40 juta ton per tahunnya.
6. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
PT Golden Energy Mines merupakan salah satu emiten batu bara milik Sinar Mas yang diakuisisi oleh PT ABM Investama Tbk (ABMM).
Dalam catatan, di tahun 2021, perusahaan ini berhasil memproduksi 29 juta ton batu bara. Sekarang, GEMS fokus menargetkan produksi batu bara hingga 36-40 juta ton.
7. PT Indika Energy Tbk (INDY)
PT Indika Energy TBK atau INDY adalah salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia yang didirikan oleh Arsjad Rasjid di tahun 2000.
Bisnis operasional perusahaan tamban ini dilakukan bersama anak usahanya PT Kideco Jaya Agung (Kideco) dan PT Multi Tambang Jaya Utama (MUTU).
Berkat kerjasama kedua perusahaan itu, INDY bisa memproduksi hingga 35,7 juta ton batu bara di tahun 2021.
8. PT Berau Coal
PT Berau Coal adalah anak perusahaan dari PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) yang beroperasi di tiga wilayah area pertambangan di Kalimantan Timur.
Masing-masing wilayah pertambangan perusahaan ini bisa menghasilkan puluhan ton batu bara setiap tahunnya, seperti Tambang Lati (15 juta ton), Tambang Binungan (17 juta ton), dan Tambang Sambarata (5,7 juta ton).
9. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
PT Indo Tambangraya Megah merupakan perusahaan batu bara berkualitas tinggi yang memproduksi 18,2 juta ton batu bara di tahun 2021.
Sekarang ITMG berencana untuk meningkatkan produksi hingga 18,8 juta ton batu bara.
Perusahaan yang beroperasi di Indonesia ini sebagian besar sahamnya dipegang oleh Banpu Minerals Private Limited (Singapore), sebuah perusahaan yang didirikan oleh Chanin Vongkusolkit.
10. PT ABM Investama Tbk (TBMM)
Perusahaan batu bara terbesar yang terakhir adalah PT Abm Investama yang memiliki kode BEI (Bursa Efek Indonesia) TBMM.
Perusahaan ini didirikan oleh Achmad Hadiat Kismet Hamami. Setelah meninggal, perusahaan ini kemudian dikelola oleh putranya, Rachmat Mulyana Hamami yang menjabat sebagai Komisaris Utama ABMM.
.
.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.
