News

Yenny Wahid Minta Jangan Ada Lagi Gimik pada Debat Pilpres Selanjutnya


Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Yenny Wahid berharap debat kelima atau debat terakhir Pilpres 2024 pada tanggal 4 Februari nanti lebih menonjolkan subtansi ketimbang gimik.

Harapan ini ia lontarkan, buntut dari sikap cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang dinilai telah melecehkan cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, saat gelaran debat tadi malam, Minggu (21/1/2024).

“Kita berharap bahwa debat ke depan itu betul-betul mendidik baik secara substansi maupun secara etika.  Kita menunjukkan bahwa usia berapapun itu tetap bisa menghormati orang lain,” ujar Yenny di Jakarta, dikutip Senin (22/1/2024).

Menurut Yenny jika gimik seperti Gibran tetap dipertontonkan, dikhawatirkan akan menurunkan kualitas gelaran debat pilpres. Sebab, menurutnya, debat adalah wadah memaparkan gagasan untuk kemajuan negara, bukan aksi drama.

“Saya khawatirkan setelah debat malam ini,  adalah orang hanya akan fokus kepada gaya, kepada karakter, kepada cara penyampaian ekspresi, bukan substansi.  Nah, kita inginnya perdebatan ini adalah soal substansi,” tutur Yenny.

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini pun berharap calon pemimpin selanjutnya menunjukkan ketaulanan yang baik. Ia menegaskan, para kandidat mesti memberikan tuntunan bukan sekadar tontonan bagi publik.

“Pemimpin kita, kita harapkan ke depannya adalah orang-orang bisa menunjukkan, bisa berekspresi di ruang publik,  tidak menjatuhkan orang lain, tanpa perlu secara sengaja menjatuhkan orang lain. Fokus saja pada substansi, biar masyarakat lihat isi kepalanya para paslon ini seperti apa,” pungkasnya.

Diketahui, terdapat sejumlah gimik Gibran saat debat semalam, Minggu (21/1/2024), salah satunya bergaya seperti sedang mencari sesuatu di kejauhan dan menunduk seperti mencari sesuatu yang jatuh di lantai. Setelah bertingkah mencari-cari sesuatu di kejauhan, Gibran menjelaskan bahwa ia sedang mencari jawaban Mahfud.

“Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud. saya nyari-nyari di mana ini jawabannya kok enggak ketemu jawabannya, saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau,” kata Gibran.

Lalu, Gibran juga sempat mencoba menggiringkan opini publik dengan menyebut Mahfud merajuk, lantaran Mahfud tidak mau menjawab pertanyaan Gibran karena pertanyaannya receh.

“Kelihatannya Prof Mahfud agak ngambek ya? Soalnya saya sudah dua kali memberikan pertanyaan yang sulit. Carbon capture, greenflation, selalu dikomentari pernyataan receh. Ya kalau receh dijawab Pak gitu lho segampang itu,” ujar Gibran.

Back to top button