Market

Wujudkan Energi Ramah Lingkungan, Blue Bird Pasang PLTS Atap

Dukung energi ramah lingkungan, perusahaan transportasi PT Blue Bird Tbk menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surta (PLTS) Atap atau panel surya pintar berdaya 215,6 kWp.

Wakil Direktur Utama Blue Bird, Adrianto Djokosoetono menuturkan, PLTS Atap ini, merupakan bagian dari visi keberlanjutan perusahaan kepada pilar blue sky dengan agenda utama 50/30, atau pengurangan emisi hingga 50 persen pada 2030.

“Inisiatif perusahaan dalam menggunakan energi matahari merupakan salah satu upaya perbaikan kualitas lingkungan. Panel surya pintar ini diproyeksikan dapat mereduksi lebih dari 2.000 ton emisi karbon per tahun,” papar Adrianto saat peresmian penggunaan PLTS Atap di Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Sebenarnya, kata Andre, sapaan akrab Adrianto, concern perusahaan terhadap konsep green economic, berlangsung sejak lama. Pada 2019, misalnya, armada Blue Bird menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan implementasi reuse, reduce and recycle (3R).

“Kami menyadari bahwa pengurangan emisi untuk menjadikan kualitas udara lebih sehat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melakukan transisi energi bersih dengan memanfaatkan cahaya matahari yang kami proyeksikan dapat menekan 2.000 ton emisi karbon per tahun,” ungkap Andre.

Peluncuran PLTS Atap ini, sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kebijakan Energi Nasional yang menargetkan campuran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.

Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna mengatakan, pemerintah berkomitmen mendukung penurunan emisi untuk mencegah dampak pemanasan global akibat perubahan iklim. Setelah kehutanan, transportasi menyumbang karbon terbesar. “Karena masuk kategori ini, Bluebird wajib menerapkan manajemen energi. Sehingga ke depan, (jabatan struktural) manajemen energi wajib ada di (tubuh organisasi) Bluebird,” cetus Andriah.

Tak berlebihan, kata Andriah, apresiasi disematkan kepada Blue Bird yang telah meresmikan penggunaan PLTS Atap sebagai kontribusi menurunkan emisi karbon. Sebab, dengan PLTS Atap, potensi pengurangan emisi cukup besar, terutama emisi di bangunan gedung.

Direktur Utama SUN Energy, Roy Wijaya selaku vendor PLTS Atap senilai Rp2 miliar itu, mengatakan, kerja sama jangka panjang ini menjadi kebanggaan tersendiri, karena Bluebird merupakan pelanggan pertama SUN Energy di perusahaan jasa transportasi. “SUN Energy berharap aksi nyata Bluebird dapat menginspirasi para pelaku industri lainnya untuk memulai langkah keberlanjutannya melalui pemilihan sumber energi alternatif yang bersih dan ramah lingkungan,” ujar Roy.

Back to top button