Pemerintah mengizinkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di seluruh sekolah menyesuaikan status PPKM di wilayahnya masing-masing.
Namun untuk wilayah PPKM Level 4 tetap dianjurkan melaksanakan sekolah dalam jaringan (daring) atau online.
Kebijakan ini sesuai dengan apa yang terangkum dalam buku saku panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 Kemendikbud
Dalam panduannya menyebutkan satuan pendidikan di wilayah PPKM Level 4 diharapkan menerapkan pembelajaran jarak jauh atau daring. Sedangkan untuk kegiatan lain selain pembelajaran utama diatur sebagai berikut:
– Kantin belum diperbolehkan beroperasi
– Pedagang yang berada di luar gerbang di sekitar lingkungan satuan pendidikan diatur oleh satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 wilayah setempat bekerjasama dengan satgas penanganan Covid-19 pada satuan pendidikan.
– Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler di dalam dan di luar ruangan dilaksanakan sesuai dengan pengaturan pembelajaran di ruang kelas.
Kebijakan itu telah sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri di antaranya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Yakni, penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dilakukan berdasarkan level PPKM yang ditetapkan pemerintah dan capaian vaksinasi pendidik, tenaga kependidikan, dan warga masyarakat lanjut usia.
Sementara itu untuk wilayah PPKM Level 3, pemerintah membolehkan PTM setiap hari secara bergantian. Dengan syarat, satuan pendidikan yang cakupan vaksinasi dosis ke-2 untuk para pendidik dan tenaga kependidikan paling sedikit 40 persen.
Sedangkan untuk lansia yang divaksinasi 2 dosis paling sedikit 10 persen di tingkat kabupaten/kota.
Jika ketentuan itu sudah terpenuhi maka,
– PTM bisa dilakukan setiap hari secara bergantian
– Jumlah peserta didik 50 persen dari kapasitas ruang kelas
– Durasi pembelajaran maksimal 4 jam per hari.
Namun jika satuan pendidikan yang capaian vaksinasi dosis ke-2 pendidik dan tenaga kependidikan di bawah 40 persen dan capaian vaksinasi dosis 2 warga masyarakat lanjut usia di bawah 10 persen, dilaksanakan pembelajaran jarak jauh.
