News

Warga Terdampak Gempa Cianjur Boleh Pulang, Tapi Ada Syaratnya

Bupati Kabupaten Cianjur Herman Suherman mempersilakan warga pengungsi atau yang terdampak gempa magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) untuk kembali ke rumah. Dengan catatan, hunian yang mereka tinggali tidak mengalami kerusakan struktural.

“Kiranya mulai besok (selasa) masyarakat bisa kembali ke rumah dengan catatan rumahnya utuh dan tidak ada retak-retak,” jelas Herman dalam konferensi pers virtual, Senin (28/11/2022).

Meski memperbolehkan warga untuk pulang, namun Herman meminta warga untuk berkenan meninggakan posko-posko pengungsian secara bertahap.

Soal alasan diperbolehkannya warga kembali ke rumah, dituturkan Herman, berlandaskan pada faktor meredanya aktivitas gempa susulan yang terpantau beberapa hari terakhir.

“Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, maka masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing, dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur,” pungkasnya.

Sementara itu, Herman juga turut memutakhirkan data terkini soal korabn tewas gempa Cianjur. Menurutnya, kalkulasi korban meninggal dunia mencapai 323 jiwa.

Lebih lanjut dia katakan, hingga saat ini tercatat 9 orang dinyatakan hilang, dan 108 orang mengalami luka berat dan masih dirawat di seluruh rumah sakit baik di Kabupaten Cianjur maupun sudah dirujuk ke rumah sakit lain.

“Perkembangan hari ini tim dari Basarnas alhamdulillah telah menemukan 2 korban yang tertimbun tanah di desa Cijedil sehingga meninggal dunia sudah tercatat 323 jiwa.” terang Herman.

Kantongi Tiga Titik Relokasi

Dalam kesempatan itu, Herman turut menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, telah mengantongi tiga titik daerah relokasi warga terdampak gempa. Dari tiga titik yang ditawarkan, kawasan relokasi terbesar mencapai luas 10 hektare.

Herman merinci, tiga titik yang disiapkan sebagai lahan relokasi berada di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku seluas 2,5 hektare, Desa Mande, Kecamatan Mande seluas 4 hektare, dan di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet seluas 10 hektare.

“Tadi kami berembuk dengan tim alhamdulillah sudah mendapatkan lagi dua lokasi (setelah Cilaku). Alhamdulillah yang di kecamatan Cilaku insha allah tidak akan lama lagi tim akan action untuk perataan tanah,” ungkapnya.

Terkait siapa saja yang berhak meninggali tiga titik wilayah relokasi, Herman mengaku, masih perlu kajian dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mencermati wilayah mana yang paling terdampak imbas gempa magnitudo 5,6 pekan lalu.

“Saya akan menunggu dari kajian BMKG tapi secara gamblang kemarin sudah mendapat imformasi salah satunya yaitu di Kecamatan Cugenang yang terjadi longsor, di desa Mangunkerta, di desa Sarampan. Yang mana di desa Sarampan adalah titik terjadinya bencana,” tandasnya.

Back to top button