Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan maju lagi dalam pemilihan presiden (pilpres) pada Maret 2024. Keputusan ini akan membuat masa jabatan Putin bakal berlanjut hingga setidaknya 2030.
Berdasarkan enam sumber, Reuters menyebut bahwa Putin maju di pilpres 2024 karena merasa harus mengarahkan Rusia melewati periode paling berbahaya dalam beberapa dekade.
“Keputusan telah dibuat. Dia akan mencalonkan diri,” kata salah satu sumber yang mengetahui soal rencana tersebut.
Sumber lain juga mengatakan bahwa keputusan Putin mencalonkan diri lagi telah dibuat dan bahwa penasihat Putin sedang mempersiapkan partisipasinya.
Tiga sumber lain pun mengatakan keputusan Putin untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Maret 2024 sudah ditetapkan.
Sumber-sumber ini bicara kepada Reuters dengan syarat anonim karena masalah sensitivitas politik Kremlin.
Salah satu dari mereka bahkan mengatakan petunjuk soal manuver Putin bakal muncul dalam beberapa pekan mendatang.
Meskipun banyak diplomat, mata-mata, dan pejabat menduga orang nomor satu Rusia itu bakal berkuasa seumur hidup, namun sampai sekarang belum ada konfirmasi khusus tentang rencana Putin mencalonkan diri dalam pilpres berikutnya.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, sejauh ini mengatakan Putin belum mengomentari masalah ini dan bahwa kampanye belum diumumkan secara resmi.
Vladimir Putin, 71 tahun, telah menjabat sebagai presiden Rusia lebih lama daripada pemimpin Rusia lainnya sejak Josef Stalin, bahkan mengalahkan masa jabatan Leonid Brezhev selama 18 tahun.
Para diplomat mengatakan tak ada saingan serius yang bisa mengancam Putin di pilpres, jika sang petahana mencalonkan diri lagi.
Putin pun tengah menikmati 80 persen suara dukungan masyarakat yang mengaku puas dengan kinerja Putin selama ini. Hal tersebut tentunya bisa mendongkrak dukungan dari negara dan media-media. Selain itu, hampir tidak ada publik yang tercatat menentang kelanjutan pemerintahan Putin.
