News

Vaksin Booster Selanjutan Berbayar, Harganya di Bawah Rp200.000

Pemerintah berencana akan mematok tarif untuk pemberian vaksin COVID-19 dosis penguat atau booster selanjutnya. Dengan begitu masyarakat harus membayar jika ingin mendapatkan booster.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui adanya wacana vaksin booster berbayar tersebut, namun ini hanya berlaku untuk masyarakat mampu. Rencannya tarif yang akan berlaku untuk vaksin booster itu di bawah Rp200.000 per dosis.

Budi mengatakan booster berbayar ini adalah vaksin yang tidak pemerintah wajibkan. Artinya booster berbayar ini dimaksud apabila terdapat ketentuan booster boleh lebih dari 1-2 kali dan seterusnya.

“Untuk teman teman yang tidak mampu, Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dapat bantuan pemerintah itu mungkin kita cover. Tapi kalau untuk teman-teman wartawan [publik] yang Rp200 ribu setahun ya bantu lah,” kata Budi di Ponpes Al-Wathoniyah Pusat Putri, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (26/10/2022).

Sebagai informasi, PT Bio Farma (Persero) yang tengah memproduksi vaksin IndoVac sempat menyebut produknya akan dijual dengan harga di bawah Rp100 ribu per dosis.

Menurut Budi, harga yang perusahaan BUMN tawarkan tersebut tergolong murah karena berdasarkan self-assessment vaksin IndoVac memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 80 persen.

Dia mengatakan, vaksin IndoVac dengan platform subunit protein yang dikembangkan oleh PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine merupakan vaksin buatan anak bangsa.

Selain IndoVac, ada juga vaksin Inavac dengan platform inactivated virus yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Saat ini vaksin Inavac masih berproses untuk mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Memang diskusi kita kalau vaksin ini harganya sebenarnya murah di bawah Rp200 ribu, ini ancar-ancar kita karena kita masih negosiasi, tapi di luar negeri itu kita berikan harganya di bawah Rp200 ribu,” ujar Budi.

Back to top button