News

Usai Resort Mewahnya Digrebek FBI, Trump Gugat Pemerintah AS

Usai Biro Investigasi Federal (FBI) mengeledah kediamannya di resort mewah Mar-a-Lago, Florida, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah AS, Senin (22/8/2022) kemarin.

Trump meminta pengadilan pengadilan federal di West Palm Beach, melarang FBI memeriksa materi yang disita dari Mar-a-Lago dua untuk sementara waktu hingga seorang special master ditunjuk untuk mengawasi pemeriksaan itu.

Seorang special master terkadang ditunjuk dalam kasus-kasus sangat sensitif untuk memeriksa materi.

Trump juga menuntut Departemen Kehakiman AS memberikan bukti tanda terima penyitaan lebih detil mengenai dokumen dan barang-barang yang disita FBI dari Mar-a-Lago.

Trump juga meminta para penyidik mengembalikan barang-barang di luar ruang lingkup surat perintah penggeledahan.

“Politik tidak boleh dibiarkan mempengaruhi administrasi keadilan. Penegakan hukum adalah perisai yang melindungi rakyat Amerika. Itu tidak bisa digunakan sebagai senjata untuk tujuan politik,” isi dokumen gugatan Trump, dikutip dari Reuters, Selasa (23/8/2022).

Menanggapi gugatan Trump, Departemen Kehakiman AS menyatakan para jaksa akan menyampaikan tanggapan resmi mereka di pengadilan.

“Surat perintah penggeledahan pada 8 Agustus di Mar-a-Lago disahkan oleh pengadilan federal setelah menemukan kemungkinan penyebab yang diperlukan,” kata juru bicara Departemen Kehakiman AS, Anthony Coley.

Laporan New York Times pada Senin (22/8) waktu setempat, menyebut pemerintah AS mendapati lebih dari 300 dokumen rahasia di Mar-a-Lago, termasuk materi dari Badan Intelijen Pusat (CIA), Badan Keamanan Nasional (NSA) dan FBI. Barang-barang itu mencakup materi yang ditemukan oleh Arsip Nasional pada Januari dan dokumen yang diberikan oleh ajudan Trump kepada Departemen Kehakiman AS pada Juni lalu.

Namun disebutkan ada 11 set materi bersifat rahasia yang disita FBI dari Mar-a-Lago, dengan beberapa di antaranya berlabel ‘top secret’.

Departemen Kehakiman AS maupun ajudan Trump belum memberikan tanggapan atas laporan New York Times itu.

Penggeledahan di Mar-a-Lago itu merupakan bagian dari penyelidikan federal soal dugaan Trump secara ilegal memindahkan dokumen-dokumen ketika ia angkat kaki dari Gedung Putih pada Januari 2022 usai dikalahkan Joe Biden dalam Pilpres.

Back to top button