Hangout

UNESCO: 763 Juta Orang Dewasa Tidak Melek Digital

Ketua Dewan Pengurus Institut UNESCO untuk Pembelajaran Sepanjang Hayat (UIL), Daniel Baril, mengungkapkan bahwa sebanyak 763 juta orang dewasa di seluruh dunia kurang memiliki keterampilan literasi digital dasar.

“Dunia kita saat ini mengalami ketidakseimbangan. Sebanyak 763 juta orang dewasa belum memiliki keterampilan literasi digital dasar,” ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan dalam acara Konferensi Pembelajaran Seumur Hidup Inklusif (ILLC) di Badung, Bali, Senin (3/7/2023).

Menurut Baril, hampir setengah dari jumlah orang dewasa di seluruh dunia saat ini tidak melek digital.

Ia juga menyebutkan bahwa kurang dari lima persen orang dewasa berpartisipasi dalam program pendidikan dan pembelajaran di sepertiga negara di seluruh dunia.

Seperti yang terlihat dalam Laporan Global Kelima UNESCO tentang Pendidikan dan Pembelajaran Orang Dewasa, mereka yang paling membutuhkan pembelajaran orang dewasa adalah penduduk asli, migran, lanjut usia, atau penyandang disabilitas, yang seringkali kehilangan kesempatan untuk belajar.

Oleh karena itu, lebih dari 140 negara anggota UNESCO telah berkomitmen untuk menyelaraskan visi dan hak untuk pembelajaran sepanjang hayat melalui Konferensi Internasional Pendidikan Orang Dewasa Ketujuh (CONFINTEA VII) di Maroko tahun lalu.

Selain itu, Baril menyatakan bahwa negara-negara anggota UNESCO telah membuat komitmen yang kuat dalam berbagai acara, termasuk Konferensi Dunia tentang Perawatan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Tashkent, Uzbekistan, Konferensi Dunia tentang Pendidikan Tinggi di Barcelona, dan Konferensi Pembelajaran Seumur Hidup Inklusif (ILLC) di Bali saat ini.

Komitmen bersama ini menunjukkan tekad bersama untuk memprioritaskan dan mengubah pendidikan di semua tahapan kehidupan, yang menegaskan pengakuan global akan pentingnya pendidikan dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan dan adil.

Baril menekankan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mewujudkan komitmen ini dengan membahas bagaimana mengembangkan kebijakan inklusif, didukung oleh pendanaan yang memadai, dan menerapkan program yang efektif untuk memberdayakan individu melalui pembelajaran, tanpa memandang latar belakang atau usia mereka.

“Kami bertujuan untuk membangun kontrak sosial baru untuk pendidikan, dengan pembelajaran seumur hidup sebagai prinsip panduannya,” katanya.

Sejalan dengan hal tersebut, UNESCO telah bekerja sama dengan Prakerja untuk meluncurkan kampanye #ImALifelongLearner yang akan berlangsung hingga Hari Hak Asasi Manusia Sedunia pada 10 Desember 2023.

Back to top button