News

TKN Temukan Dugaan Kecurangan Perusakan Surat Suara di Jateng dan Jatim


Wakil Komandan Tim Hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengaku pihaknya baru saja mendapatkan informasi soal adanya dugaan kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Mungkin anda suka

Habiburokhman menyebutkan informasi itu didapat pada sekitar pekan ketiga Januari 2024, yaitu adanya petinggi parpol yang mengumpulkan penyelenggara Pemilu 2024 di sebuah hotel.

“Dalam pertemuan tersebut dibahas bahwa kondisi lapangan Pilpres 2024 tidak menguntungkan koalisi partai tersebut, mereka dalam posisi tertinggal dari Prabowo Gibran,” kata Habiburokhman dalam konferensi persnya di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Minggu (28/1/2024).

Lebih lanjut, menurut dia, hal itu juga berlaku untuk Pileg DPR RI yang menyebut bahwa partai mereka dalam posisi tertinggal.

“Mereka akan melakukan kecurangan dengan cara merusak surat suara pemilih Prabowo-Gibran, DPR RI NasDem, Gerindra, dan PKS. Cara merusak surat suara tersebut adalah dengan menggunakan paku saat penghitungan hasil pemilihan di TPS,” tuturnya.

Sementara, untuk wilayah Jawa Timur, TKN Prabowo-Gibran mengaku mendapatkan informasi adanya penyelenggara pemilu yang diduga secara terang-terangan menunjukkan gestur dukungan ke paslon tertentu.

Informasi itu diketahui terjadi pada Senin, 22 Januari 2024 di mana Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember menggelar Rapat Koordinasi dan Training of Trainer (ToT) kepada Petugas Pemilih Kecamatan (PPK) dan Petugas Pemungutan Suara (PPS) se-Kabupaten Jember di Hotel Cempaka.

“Kami mendapatkan sejumlah foto dan video terkait kasus tersebut. Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah dua provinsi yang jumlah pemilihnya sangat banyak dan selama ini selalu menjadi penentu kemenangan bagi pemenang Pemilu,” kata Habiburokhman.

Melihat itu, TKN mengkhawatirkan dugaan kecurangan TSM tersebut bakal berpengaruh besar bagi pemilih secara nasional. Sampai saat ini, ujar Habiburokhman, pihaknya masih mengumpulkan informasi dan bukti-bukti terkait kasus tersebut.

“Kami serukan kepada masyarakat untuk mewaspadai segala bentuk kecurangan. Saat hari pencoblosan pastikan di meja KPPS tidak ada paku yang bisa digunakan untuk merusak surat suara,” ucapnya.

Back to top button