Hangout

Tips Hemat Air Bersih untuk Antisipasi Krisis Air akibat Fenomena El Nino

Baru-baru ini masyarakat Malaysia dilanda masalah kekeringan lantaran minimnya curah hujan yang turun dan bendungan air yang mengering. Dampaknya, hampir seluruh masyarakat Malaysia melakukan panic buying dengan membeli air mineral karena minimnya air bersih.

Peristiwa kekeringan ini tidak hanya terjadi di Asia saja, beberapa negara di Eropa juga tengah menghadapi krisis air bersih, salah satunya adalah Spanyol.

Sedangkan di Indonesia sendiri, peristiwa kekeringan dan kekurangan air bersih masih belum terjadi. Terlebih lagi di bulan Mei ini beberapa kota di Indonesia masih mengalami hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.

Meski begitu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia akan mengalami peristiwa El Nino yang akan terjadi pada pertengahan tahun 2023 atau bulan Agustus.

Untuk mengantisipasi bencana alam kekeringan, berikut cara menghemat air bersih dan cara mengetahui ciri-ciri air bersih yang layak untuk dikonsumsi untuk rumah tangga.

Ciri Ciri Air Bersih

Berikut adalah cara mengetahui ciri-ciri air bersih yang mengalir di rumah Anda.

1. Berwarna Jernih

ciri ciri air bersih berwarna jernih
Photo: iStockPhoto

Ciri-ciri air bersih untuk dikonsumsi pertama tidak memiliki warna atau berwarna jernih. Jika Anda melihat warna air sedikit keruh atau kecoklatan, sebaiknya jangan dikonsumsi karena air itu sudah terkontaminasi zat-zat berbahaya.

Untuk mengetahui taraf kejernihan air, Anda bisa menuangkan air ke dalam sebuah wadah dan diamkan beberapa saat. Jika terlihat perubahan warna air menjadi jernih dan terlihat ada endapan di dasar wardah, bisa dipastikan air itu bukan air bersih.

2. Rasanya Tawar

Air bersih biasanya rasanya tawar
Photo: iStockPhoto

Ciri ciri air bersih lainnya memiliki rasa cenderung tawar saat diminum. Tapi ada pula air minum yang memiliki rasa seperti air minum pada kemasan.

Rasa yang muncul di air minum kemasan biasanya terjadi karena air menyerap karbondioksida dan mengubah kadar kandungan asam karbonat menjadi 0,13%, menghilangkan kandungan proton dan membentuk bikarbonat sehingga terjadi penurunan pH air.

3. Tidak Berbau

Air bersih biasanya tidak berbau
Photo: iStockPhoto

Air minum yang bersih dan layak untuk dikonsumsi adalah yang tidak memiliki bau atau aroma apapun. Jika Anda mencium aroma tidak sedap, sebaiknya buang dan cari air minum yang baru.

Sebab air minum yang berbau itu mungkin sudah terkontaminasi kotoran atau gas H2S atau Hidrogen Sulfida yang membuat air berbau seperti telur busuk. Biasanya bau dari gas H2S ini terjadi di area sumur atau pipa air yang berdekatan dengan tangki kotoran.

4. Tidak Terasa Lengket

Air kotor membuat tangan menjadi lengket
Photo: iStockPhoto

Ciri-ciri air bersih yang terakhir bisa dirasakan berdasarkan teksturnya. Umumnya untuk air yang bersih tidak akan terasa lengket saat digunakan untuk mencuci tangan.

Air yang tidak layak konsumsi juga biasanya akan meninggalkan bekas pada kerat, wastafel, atau endapan di dasar gelar. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh dari zat-zat tertentu seperti magnesium, mangan, alumunium, dan timah.

Jika air dirumah Anda terasa lengket dan tidak nyaman, bisa dipastikan air itu mengandung zat-zat yang disebutkan di atas.

Cara Menghemat Air Bersih yang Patut Diterapkan

Berikut ada beberapa cara menghemat air bersih yang bisa Anda lakukan untuk menghemat pengeluaran ataupun untuk mengantisipasi kekeringan di masa depan.

1. Matikan Air Saat Tidak dipakai

Cara Menghemat Air Dengan Mematikan Keran Air Yang Tidak Di Pakai - inilah.com
Photo: iStockPhoto

Cara menghemat air bersih yang pertama bisa dimulai dari mematikan air keran yang tidak dipakai. Beberapa orang memiliki kebiasaan tetap menyalakan keran air saat menyikat gigi. Tanpa disadari, kebiasaan tersebut dapat menghabiskan sekitar dua galon air bersih yang mengalir tidak terpakai.

Jadi usahakan untuk merubah kebiasaan menyalakan keran air saat tidak digunakan.

2. Kurangi Jumlah Penggunaan Air Saat Mandi

Gunakan shower untuk menghemat air
Photo: iStockPhoto

Kebanyakan masyarakat Indonesia sangat senang mandi dengan menggunakan air yang dikumpulkan di dalam bak dan mengguyur badannya dengan menggunakan gayung.

Cara tersebut memang nikmat dan terasa lebih segar dibandingkan menggunakan shower. Tapi sayang ternyata cara mandi seperti itu menghabiskan sekitar 18 liter air yang terbuang, sedangkan shower hanya menghabiskan 12 liter saja.

Jika tidak memungkinkan untuk mengganti air bak dengan shower, Anda bisa menghemat jumlah penggunaan air dengan mengurangi durasi waktu mandi.

3. Rawat Peralatan Pipa Air, Keran, dan Penampungan Air dengan Baik

Rawat pipa dan keran air
Photo: iStockPhoto

Jangan lupa untuk mengecek dan merawat seluruh peralatan pipa air, keran, dan penampungan dengan baik. Sebab pipa yang bocor dapat menghabiskan ribuan galon air bersih.

Selain untuk mencegah kebocoran air, menjaga dan merawat peralatan pipa air dan keran bisa mencegah rumah Anda dari kerusakan, seperti tembok yang terkelupas, perkakas rumah menjadi rusak, dan tumbuhnya jamur.

4. Menampung Air Hujan

Cara menghemat air dengan cara menampung air hujan
Photo: iStockPhoto

Untuk Anda yang belum tahu, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memprediksi di pertengahan tahun 2023, Indonesia akan mengalami peristiwa El Nino berkepanjangan.

Dampak dari El Nino ini akan membuat hampir seluruh wilayah di Indonesia dan seluruh dunia mengalami kekeringan.

Untuk mengantisipasi peristiwa kekeringan dan kekurangan air bersih seperti yang terjadi di Malaysia saat ini, Anda bisa menabung air bersih dari air hujan mulai dari sekarang.

Air tampungan hujan ini sangat bermanfaat dan bisa Anda gunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga.

5. Bijaksana Menggunakan Air Saat Menyiram Tanaman

siram tanaman dengan bijak
Photo: iStockPhoto

Untuk Anda yang hobi bertanam, usahakan untuk tidak menyiram tanaman terlalu sering atau terlalu banyak. Tanaman memang membutuhkan air untuk bertumbuh kembang, namun terlalu banyak air juga berakibat buruk pada tanaman karena dapat membuat akar menjadi busuk dan menimbulkan penyakit jamur dan bakteri.

Untuk menghemat penggunaan air saat menyiram tanaman, pastikan Anda hanya menyiram bagian tanah dan tidak beserta daun-daunnya.

Back to top button