News

Tingkat Kelaparan Makin Parah, 50 Ribu Anak di Gaza Alami Gizi Buruk Akut


Sebanyak 50 ribu anak di Gaza, Palestina disebut membutuhkan perawatan kesehatan dikarenakan mengalami kekurangan gizi akut. Demikian diungkap Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Dalan pernyataan resminya, UNRWA menyebut pembatasan akses bantuan kemanusiaan yang terus berlanjut mengakibatkan tingkat kelaparan makin parah.

“Tim UNRWA bekerja tanpa lelah untuk menjangkau keluarga-keluarga dengan bantuan, tetapi situasinya sangat buruk,” ujar badan PBB tersebut, mengutip dari laman Al Jazeera, Minggu (16/6/2024).

Juru bicara UNICEF James Elder menggambarkan betapa sulitnya mengirimkan serta mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza. “Lebih banyak pekerja bantuan yang tewas dalam perang ini daripada perang mana pun sejak PBB berdiri,” katanya kepada Al Jazeera.

Hampir 37.300 warga Palestina telah terbunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak Oktober tahun lalu. Sebagian besar dari korban adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 85.200 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi untuk mewujudkan gencatan senjata serta penyelesaian secara komprehensif konflik di Jalur Gaza akibat agresi Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023.

Resolusi DK PBB nomor 2735 tahun 2024 yang disahkan pada Senin (10/6/2024) tersebut didukung oleh 14 negara anggota DK PBB, termasuk Amerika Serikat sebagai negara pengusul. Sementara itu, Rusia menyatakan abstain terhadap usulan tersebut.

 

Back to top button