News

Tim SAR Berhasil Selamatkan Bayi Berusia 10 Hari dari Rentuhan Bangunan di Turki

Tim SAR berhasil menyelamatkan bayi berusia 10 hari beserta ibunya yang terperangkap di reruntuhan sebuah bangunan di Turki pada Jumat (10/2/2023). Mereka juga berhasil mengeluarkan beberapa penyintas dari lokasi lain setelah Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pihak berwenang seharusnya bereaksi lebih cepat dalam menghadapi gempa besar pada minggu ini.

Lima hari setelah gempa meluluhlantakkan Turki dan Suriah, korban tewas yang dikonfirmasi mencapai lebih dari 24.000 di seluruh Turki selatan dan Suriah barat laut. Gempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023) itu disebut sebagai gempa paling mematikan dalam dua dekade terakhir.

Lebih dari ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan mengalami kekurangan makanan di tengah kondisi musim dingin. Pemimpin di kedua negara menghadapi pertanyaan tentang aksi tanggap darurat mereka terkait bencana tersebut.

Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan melakukan perjalanan pertamanya ke daerah yang terkena dampak sejak gempa terjadi. Ia mengunjungi sebuah rumah sakit di Aleppo bersama istrinya Asma, menurut media milik pemerintah Suriah, SANA.

Pemerintahan al-Assad juga menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan di garis depan negara yang telah mengalami perang saudara selama 12 tahun itu. Langkah itu disebut dapat mempercepat bantuan bagi jutaan penduduknya dari negara luar.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan sebelumnya bahwa pihaknya kehabisan stok pangan di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak karena keadaan perang mempersulit datangnya bantuan.

Gempa bumi, yang terjadi pada Senin pagi itu merupakan bencana alam paling mematikan ketujuh pada abad ini. Dampak gempa tersebut lebih parah dari dampak gempa dan tsunami Jepang pada 2011 dan mendekati 31.000 orang tewas akibat gempa di negara tetangga Iran pada 2003.

Harapan di bawah reruntuhan

Tim penyelamat, termasuk tim dari puluhan negara, bekerja keras siang dan malam di reruntuhan ribuan bangunan yang rusak untuk menemukan korban selamat yang terkubur. Dalam suhu yang sangat dingin, mereka secara teratur meminta yang lain untuk diam saat mendengarkan suara kehidupan yang terdengar sayup-sayup dari gundukan beton yang hancur.

Di distrik Samandag, Turki, tim SAR berjongkok di bawah lempengan beton dan membisikkan ‘Insya Allah’. Mereka dengan hati-hati meraih puing-puing dan mengambil bayi baru lahir berusia 10 hari yang terperangkap di bawahnya.

Dengan mata terbuka lebar, bayi Yagiz Ulas dibungkus dengan selimut termal dan dibawa ke rumah sakit. Pekerja darurat juga membawa ibunya, yang terlihat linglung dan pucat, tetapi tetap sadar di atas tandu, berdasarkan rekaman sebuah video seperti dikutip Reuters.

Bayi 10 Hari Turki

Di Diyarbakir di timur, Sebahat Varli, 32 tahun, dan putranya Serhat berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit pada Jumat pagi, 100 jam setelah gempa terjadi. Seorang ibu dan kedua putrinya diselamatkan dari puing-puing sebuah blok apartemen di Kota Kahramanmaras pada Jumat malam. Penyiar CNN Turki melaporkan petugas penyelamat membawa mereka bertiga secara berurutan.

Di seberang perbatasan Suriah, tim penyelamat dari kelompok White Helmets menggunakan tangan mereka untuk menggali plester dan semen sampai menggapai kaki telanjang seorang gadis muda. Ia masih mengenakan piyama merah muda, terlihat kotor, tetapi masih hidup.

Namun, harapan bahwa lebih banyak penyintas lagi yang akan ditemukan hidup semakin memudar.

Di Kota Jandaris, Suriah, Naser al-Wakaa terisak di atas tumpukan puing dan beton bengkok yang menjadi rumah keluarganya. Ia membenamkan wajahnya di pakaian bayi milik salah satu anaknya.

“Bilal, oh Bilal,” ratapnya sambil meneriakkan nama salah satu anaknya yang telah meninggal.

Kepala Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki Bulent Yildirim pergi ke Suriah untuk melihat dampaknya di sana. “Seolah-olah sebuah rudal telah dijatuhkan di setiap gedung,” katanya.

Pejabat Turki dan PBB mengatakan sekitar 24,4 juta orang di Suriah dan Turki di wilayah yang membentang sekitar 450 km dari Adana di barat hingga Diyarbakir di timur merasakan dampak gempa dahsyat tersebut.

Back to top button