News

Tim Labfor Kesulitan Identifikasi Satu Korban Ledakan Blitar

Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo menyebut pihaknya masih kesulitan mengidentifikasi satu korban ledakan petasan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Hasil temuan tim Labfor di lokasi kejadian, terdapat setidaknya 20 potongan tubuh terdiri dari tulang, daging, hingga rambut.”Ini untuk menentukan siapa korban satunya. Karena di antara 4 korban MD (meninggal dunia) di TKP, tiga sudah bisa diidentifikasi, tinggal 1 yang belum diidentifikasi,” ujarnya, Selasa (21/2/2023).

Pemeriksaan dilakukan oleh tim DNA bersama tim DVI Biddokkes Polda Jatim yang didukung RS Bhayangkara Kediri, dan RSUD Srengat.

Sodiq memprediksi, ledakan tersebut terjadi saat tiga dari empat korban tengah membuat atau meracik petasan. Hal ini dilihat berdasarkan kondisi korban dengan tubuhnya yang hancur. Kemungkinan para korban mengelilingi bahan peledak tersebut.

Sedangkan satu korban meninggal yang jenazahnya utuh, berada jauh dari pusat terjadinya ledakan. Korban dengan jenazah utuh diduga berada di dapur.”Kalau lihat dari korbannya hancur, kemungkinan ketiganya masih proses membuat, begitu. Jadi tiga orang mengelilingi itu. Yang (korban) satu posisinya di kamar, yang masih utuh itu. Kalau tiga semuanya hancur semuanya,” ujarnya.

Sodiq mengatakan, untuk penanganan ledakan yang bersumber dari peledak jenis low explosive lebih susah daripada menangani high explosive. Karena low explosive sangat sensitif terhadap getaran, gesekan, dan tekanan.”Bahkan kena air pun dapat meledak sendiri. Bahkan diangkat, jatuh, bisa meledak sendiri,” kata Sodiq.

Sebelumnya, ledakan terjadi pada salah satu rumah warga di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Minggu (21/2/2023) malam. Ledakan ini mengakibatkan empat orang yang diketahui masih satu keluarga meninggal dunia dan merusak sekitar 25 rumah.

Jenazah satu orang korban ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan tiga korban lainnya potongan tubuhnya terpental hingga sejauh 100 meter dari sumber ledakan.

Back to top button