Market

Tiket Garuda untuk Haji 2023 Mahal, Menteri Etho Perlu Evaluasi Direksi

Terkait mahalnya harga tiket penerbangan haji dari maskapai nasional Garuda Indonesia, muncul desakan agar Menteri BUMN Erick Thohir (Etho) mengevaluasi direksi Garuda.

Direktur Eksekutif Center for Budget Analisis (CBA), Uchok Sky Khadafi mendorong agar Menteri Etho mengevaluasi direksi Garuda. Terkait mahalnya harga tiket penerbangan haji 2023 yang mencapai Rp32 juta (pulang pergi/pp). Apalagi, Menteri Etho sempat berjanji untuk meringankan biaya haji pada tahun ini.

“Pak Erick kan sudah sesumbar katanya mau bantu meringankan biaya haji. Realisasikan dong. Minta Garuda turunkan ongkos pesawat. Pak Erick harus lakukan evaluasi di balik penawaran atau pengajuan ongkos naik haji yang diajukan Garuda. Kita berharap beliau bukan cuma omong doang mau bantu meringankan biaya haji. Monggo dibuktikan. Dan, kita berharap, beliau tidak asal terima laporan dari bawah. Tapi harus punya hitungan sendiri. Kan dia pengusaha,” kata Uchok di Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Informasi saja, setelah tiga kali negosiasi, Kementerian Agama (Kemenag) dan PT Garuda Indonesia (Persero) akhirnya sepakat biaya penerbangan ibadah haji 2023 sebesar Rp 32,7 juta. Turun tipis dari angka awal sebesar Rp33,4 juta.

Ternyata, ongkos pesawat ke Tanah Suci menggunakan Garuda jauh lebih mahal ketimbang menggunakan maskapai lain. Ambil contoh Etihad, ongkosnya cuman Rp18 juta (PP). Garuda lebih mahal 170 persen, atau hampir dua kali lipat. Waduh.

Bisa dibayangkan, berapa keuntungan garuda dari bsinis haji ini. Atau dibalik, kalau tarifnya bisa turun hingga Rp18 juta, atau di bawahnya maka ongkos naik haji tidak perlu naik signifikan. sehingga semakin banyak Muslim Indonesia yang pergi ke Tanah Suci. Artinya, pemerintah termasuk Garuda memudahkan Muslim Indonesia menjalankan Rukun Islam ke-5.

Masih kata Uchok yang juga aktivis 98 itu, Kementerian Agama (Kemenag) tidak ada salahnya mencari maskapai penerbangan lain yang lebih murah ketimbang Garuda. Tentu saja dengan layanan yang mumpuni. Itu mudah dilakukan. Buka tender penerbangan jemaah haji secara terbuka.

Menurut Uchok, ongkos pesawat Garuda untuk jemaah haji Indonesia sebesar Rp32,7 juta, terlampau mahal. Muncul dugaan, harga tiket haji sengaja dipasang mahal demi menyelamatkan keuangan Garuda yang sedang megap-megap. lantaran utang maskapai pelat ini punya utang super jumbo.

“Angka Rp32 juta kemahalan. Kalau mereka tawarkan di bawah Rp25 juta mungkin masih masuk akal. Sebaiknya Kemenag cari saja maskapai lain yang lebih kompetitif dari sisi harga dan kualitas layanan sesuai standar,” kata Uchok.

Uchok juga menekankan agar komisi VIII DPR, tidak asal terima atau setujui saja tawaran yang diajukan Garuda. “Komisi VIII harus dalam posisi bela kepentingan jemaah. Mereka harus perjuangkan kepentingan jemaah haji supaya biaya bisa terjangkau,” tegasnya.

Hingga saat ini, pembahasan terkait penetapan biaya haji antara Komisi VIII DPR RI dengan Kemenag masih belum menemui titik temu. Pasalnya, ada sejumlah item yang masih belum mereka sepakati satu di antaranya yakni soal harga tiket pesawat Garuda.

Pihak maskapai Garuda mengajukan harga tiket diangka Rp33 juta awalnya lalu kemudian diturunkan jadi Rp32 juta. Hanya saja meski sudah diturunkan sampai angka Rp32 juta, pihak panja Haji Komisi VIII DPR RI belum mau menyepakati harga tiket pesawat Garuda di angka tersebut.

Sebelumnya, Direktur utama Garuda Irfan Setiaputra mengeklaim, perseroan hanya mengambil untung 2,5 persen dari harga yang sudah dinegosiasikan 3 kali itu. Dirinya pun meminta pengertian seluruh pihak, mengingat angka tersebut sudah mempertimbangkan banyak hal. “Kami sudah menurunkan Rp 212.900 sehingga harga kita menjadi Rp32.743.992. Saya mohon pengertian dan pemahaman bersama,” ucap Irfan.

Back to top button