News

Tidak Sembarangan, Inilah 5 Peran Penting Indonesia di PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) merupakan organisasi internasional yang didirikan empat negara besar, Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan China.

PBB secara resmi berdiri 24 Oktober 1945, dan memiliki markas besar di New York, Amerika Serikat. Tujuan PBB adalah mewujudkan perdamaian dunia dan kerja sama antarnegara anggota.

Indonesia menjadi anggota PBB ke-60 pada 28 September 1950. Sejak pertama bergabung hingga kini, Indonesia berkontribusi banyak bagi PBB.

Keterlibatan Indonesia dalam PBB juga terlihat dari organisasi yang diikuti. Contohnya Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC), Organisasi Buruh Internasional (ILO), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Salah satu prestasi Indonesia di PBB, yakni saat Menteri Luar Negeri Adam Malik menjabat sebagai Ketua Sidang Majelis Umum PBB pada 1974.

Selain tergabung dalam beberapa organisasi dunia, peran Indonesia di PBB juga bisa dilihat dari aksi nyata bangsa ini dalam menegakkan perdamaian dunia. Menurut penjelasan di buku ‘Pengetahuan Sosial Sejarah’, ini lima peran Indonesia sebagai anggota PBB:

1. Mengirimkan Pasukan Garuda

Foto: Antara

Indonesia sudah sejak lama mengirimkan kontingen Garuda untuk turut serta dalam perdamaian dunia. Pasukan Garuda mengembang misi perdamaian PBB di beberapa negara yang sedang mengalami konflik.

2. Pelopor Gerakan Non Blok (GBN)

Foto: Antara

Gerakan Non Blok adalah organisasi dunia yang di dalamnya berisi negara-negara yang tidak beraliansi atau berpihak kepada kekuatan besar apapun.

Dengan kata lain, Gerakan Non Blok merupakan perkumpulan negara yang bersikap netral. Indonesia menjadi salah satu pelopor gerakan ini.

Gerakan Non Blok berupaya meredakan ketegangan dunia dan menciptakan perdamaian yang pada saat itu sedang terjadi perang dingin antara Blok Barat dan Timur.

3. Sponsori Penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM I) bulan Juli 1988

Foto: Quizizz

Peran Indonesia dalam PBB juga turut aktif membantu menyelesaikan konflik di Kamboja dengan mensponsori penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM I) ada bulan Juli 1988.

Kegiatan ini berhasil menemukan penyelesaian konflik di Kamboja yaitu penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja. Kegiatan ini juga mengupayakan pencegahan rezim Pol Pot yang banyak membantai rakyat Kamboja.

4. Menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB

Foto: VOA Indonesia

Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap DK empat kali, yaitu:

  • Periode pertama 1974-1975
  • Periode kedua 1995-1996
  • Periode ketiga 2007-2009
  • Periode keempat 1 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020

Selama menjadi anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia berperan menengahi, menjembatani, dan membentuk konsensus di antara para anggota Dewan Keamanan PBB dan negara anggota PBB lainnya.

5. Menjadi Anggota Dewan HAM

Foto: Inilah.com

Selain anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia juga menjadi salah satu anggota pertama Dewan HAM dari 47 negara anggota PBB lainnya.

Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan HAM pada tahun 2006, kemudian terpilih lagi untuk periode 2007-2010 melalui dukungan 165 suara negara anggota PBB.

Indonesia menjalankan empat fokus di Dewan HAM

  1. Memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas dunia dengan cara meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian PBB, termasuk kontribusi kaum wanita.
  2. Meningkatkan sinergi antara DK PBB dan organisasi di kawasan Asia Pasifik dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia.
  3. Mendorong kemitraan global untuk mencapai sinergi penciptaan perdamaian dan kegiatan pembangunan berkelanjutan. Khususnya agenda Sustainable Development Goals (SDGs) PBB 2030.
  4. Mendorong terbentuknya pendekatan komprehensif global untuk mengurangi terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme. Indonesia juga menekan fokus dan atensi pilitik luas negerinya terhadap isu Palestina.

Itulah beberapa peran Indonesia dalam PBB. Peran itu cukup strategis untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Back to top button