Hangout

The Jouney of Christine Hakim, 50 Tahun Berkarya di Perfilman Indonesia

Aktris senior Christine Hakim, memperingati 50 tahun berkarya di industri hiburan tanah air “The Journey of Christine Hakim”, di Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Christine bersujud di kaki sang ibunda untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang tak terhingga.

Sineas peraih penghargaan aktris terbaik dari Asia Pacific International FIlm Festival itu mengaku tanpa dukungan ibu, ia tak akan sampai di titik ini. Ibunya pula, yang menurut Christine tetap mendukungnya meski stigma negatif terhadap karir industri hiburan masih kental di masa awal ia berkarir.

“Dahulu di awal karir banyak orang yang mencibir dan berkata pada ibu saya, ‘kok anaknya dibolehkan main film sih?’ kalian tahu apa yang dikatakan ibu saya? ‘Saya percaya dengan anak saya’” ujar Christine.

Saat penutupan acara dan hendak memotong tumpeng yang disediakan panitia, emosi Christine meluap dan tertumpahkan pada kedua kaki ibunda, matanya pun nampak sembab berkaca-kaca.

Tanpa memberi sepatah kata, Ibu Christine yang juga berada di atas panggung tersenyum sembari memeluk dan mencium kedua pipi anak perempuannya tersebut.

Pada kesempatan itu, pemeran film “Eat Pray Love” itu mengungkapkan rasa syukurnya atas sepak terjang yang telah ia lalui selama setengah abad di industri perfilman, mulai dari layar lebar lokal hingga berkiprah pada film internasional.

“Saya hanya dapat mensyukuri dan meyakini bahwa Allah sudah mengatur, menentukan, dan menulis cerita dari kehidupan hamba-hambanya, begitu pula kehidupan saya, khususnya di dunia film dengan dinamika yang telah dilalui, semuanya menjadi pembelajaran hidup yang luar biasa sampai saat ini, dan sampai waktu yang sudah ditentukan Tuhan,” kata peraih 10 piala Citra itu.

Christine mengatakan 50 tahun tidak hanya sebagai pencapaian, namun sebagai pengingat diri untuk terus memajukan industri film Tanah Air bersama sineas muda.”Saya bekerja, fokus, dan yakin bahwa selama saya masih dibutuhkan dan Tuhan masih mengizinkan saya di industri ini, artinya masih ada amanat yang harus saya jalankan, banyak anak muda yang bisa meneruskan,” tandasnya.

Sebagai salah satu pemain film paling berpengaruh di Indonesia, Christine berharap bakal terus muncul bibit-bibit sineas lokal yang menembus industri perfilman internasional.

Christine Hakim berencana menggelar tur ke lima kota untuk memberi literasi seputar perfilman pada calon-calon dan sineas lokal dalam program “The Journey of Christine Hakim”.

Program ini digelar juga sebagai penanda dan memperingati 50 tahun peraih penghargaan aktris terbaik dari Asia Pacific International FIlm Festival itu berkiprah di dunia film.

“Perfilman Indonesia saat ini sebetulnya secara kualitas teknis sudah mampu mencapai standar internasional, harapan saya dan saya juga yakin dengan pasar dan jumlah penduduk yang besar kita bisa menjadi tuan di negeri sendiri pada industri ini,” ungkapnya.

Aktor Reza Rahadian sebagai salah satu pendiri Raya Rasa Management bersama Christine, yang mengusung program tersebut, mengatakan “The Journey of Christine Hakim” akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan.

Program tersebut berupa rangkaian kegiatan pemutaran beserta diskusi film yang akan dilakukan di beberapa kampus di Jakarta, komunitas film di lima kota (Makassar, Bandung, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta), program retrospektif di beberapa festival dalam dan luar negeri, pameran, hingga peluncuran buku yang menjadi penutup program.

“Dalam program ini juga akan ada kolaborasi dengan tiga seniman spesial yang masih dirahasiakan, programnya satu tahun, cukup panjang, ini di Januari nanti dengan pameran juga, tunggu saja,” jelas Reza.

“The Journey of Christine Hakim” juga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Jogja-NETPAC Adian Film Festival (JAFF), Jakarta Film Week, dan Madani Film Festival.

Pemutaran film yang dibintangi Christine Hakim juga akan diputar di sejumlah festival internasional di Amerika Serikat, Timor Leste, Malaysia, Jepang, dan juga Belanda.

“Kemudian ada peluncuran buku, ini juga masih dalam persiapan, masih rangkaian dari programnya. Ini adalah buku autobiografi, yang penulisnya belum bisa kita kasih tahu sekarang, masih kita simpan rapat-rapat,” imbuh Reza.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung upaya aktris senior Christine Hakim memberi literasi seputar perfilman pada calon-calon juga sineas lokal dalam program “The Journey of Christine Hakim”.

“Tentunya ini mendorong dan mendukung misi Kemendikbudristek saat ini yang sedang menggalakkan literasi perfilman terhadap sineas lokal. Mudah-mudahan kita bersama terus memajukan industri film di Indonesia,” ujar Kapokja Apresjasi dan Literasi Film, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek Edy Suwardi.

Edy menyebut, upaya Christine perlu didukung lantaran sejalan dengan misi yang tengah digalakkan pemerintah, yang tak lain bertujuan untuk memajukan industri perfilman Tanah Air.

Melalui program dukungan Kemendikbudristek yang juga sebagai perayaan memperingati 50 tahun aktris tersebut berkarya, Christine dan tim berencana untuk menggelar peluncuran buku, pemutaran film, ekshibisi, hingga tanya jawab dalam diskusi pada beberapa kampus dan komunitas di Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta.

Lebih lanjut, Edy pun mengapresiasi pemenang 10 piala Citra itu atas dedikasinya di dunia film yang telah berkarya selama 50 tahun.

“Karya Christine Hakim ini patut kita apresiasi dan dijadikan motivasi untuk meningkatkan kreasi dan kreatifitas sineas lokal utamanya pra generasi muda,” kata dia.

Ditemui secara terpisah, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra, menuturkan program “The Journey of Christine Hakim” merupakan program yang sangat penting dalam mengapresiasi perjalanan seorang sines selama masa karirnya.

“Melalui program seperti ini, kita dapat mengetahui bagaimana perjalanan aktor atau aktris Indonesia dalam mengharumkan perfilman Tanah Air dan Kemendikbudristek RI melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media sangat mendukung kegiatan ini,” imbuh Mahendra.

Back to top button