News

Tak Koordinasi Pindah ke NasDem, Eva Sundari Dipecat PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut bahwa kepindahan Eva Sundari ke Partai NasDem tanpa ada komunikasi sebelumnya. Menurutnya, tindakan tersebut tentu akan berujung pada pemecatan.

“Informasinya begitu (Eva pindah ke NasDem). Tidak ada komunikasi dengan kita (soal kepindahan ini),” jelas Djarot kepada wartawan saat dihubungi di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Ia menjelaskan, tentu secara aturan partai maka Eva sudah resmi dipecat sebagai kader PDIP, karena telah mencalonkan diri sebagai bacaleg dari partai lain tanpa koordinasi. “Benar, secara otomatis dipecat sebagai anggota partai,” imbuh dia.

Mengenai alasan pindahnya Eva, Djarot tidak tahu pasti. Hanya saja ia menyayangkan Eva yang sudah lama berjuang bersama PDIP memutuskan keluar begitu saja, ia menyebut sikap itu mencerminkan kurangnya kesadaran dan kesabaran Eva.

“Saya tidak tahu (alasan Eva pindah). Yang jelas, keluarnya yang bersangkutan sebagai bagian dari proses kristalisasi kader nasionalis Soekarno. Dan mereka yang tidak memiliki kesadaran dan kesabaran revolusioner akan secara otomatis keluar dengan sendirinya dari partai,” pungkas Djarot.

Diketahui, politikus Eva Kusuma Sundari yang sebelumnya hampir 20 tahun menjadi kader PDIP, telah hijrah ke Partai NasDem dan menjadi bacaleg DPR RI. Terungkapnya kepindahan Eva Sundari yang pernah menjabat anggota DPR antara 2005 dan 2014 serta 2016-2019 dari PDIP itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Willy Aditya, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Willy menyebutkan alasan Eva Sundari bergabung dengan NasDem karena tertarik dengan sejumlah isu yang diperjuangkan NasDem di DPR, yaitu soal kekerasan seksual, perlindungan pekerja rumah tangga, pendidikan kedokteran, kesejahteraan ibu dan anak, serta masyarakat hukum adat.

Berbagai isu tersebut, menurut Willy, sebagai program prioritas Partai NasDem yang tentu hanya dapat ditangani sepenuh hati dan pikiran jika orang-orang yang mengisi jabatan legislatif adalah mereka yang concern akan isu tersebut.

Maka, lanjut Willy, kehadiran Eva Sundari yang sebelumnya merupakan anggota dari PDIP di Dapil VIII Jawa Timur diharapkan mampu menjadi tenaga pokok dalam perjuangan-perjuangan Partai NasDem atas isu-isu prioritas.

“Mbak Eva bergabung dengan NasDem karena beliau tahu yang berjuang hand in hand untuk UU TPKS, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) dan RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) itu ya NasDem. Dan NasDem yang terbuka membangun dialog dengan segenap elemen untuk isu-isu ini,” ujar Willy yang juga Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem ini.

Willy menuturkan, Eva Sundari juga terlibat dalam proses perjuangan menggolkan UU TPKS. “Jadi beliau tahu persis. Termasuk RUU PPRT. Semangat memuliakan Kaum Sarinah yang merupakan semangat Bung Karno. Itu hanya ada di NasDem,” ungkap caleg dari Dapil XI Jawa Timur ini.

Back to top button